tirto.id - Ketika pandemi virus corona berlanjut ke tahun kalender baru atau 2021, banyak perusahaan dan pengusaha masih menerapkan kebijakan kerja dari rumah (WfH).
Bagi banyak orang, kebijakan tersebut menghadirkan tantangan baru yang tidak biasa untuk bekerja dari rumah penuh waktu sambil mencoba menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan rumah.
Jeff Samyn, seorang ahli terapi fisik, spesialis klinis ortopedi bersertifikat dan spesialis kekuatan dan pengkondisian bersertifikat di Northern Michigan Sports Medicine Center di Petoskey, berkata bahwa membuat rencana yang memenuhi kebutuhan dan membuat lingkungan kerja sesuai dengan Anda senyaman mungkin, merupakan tujuan utama dan harus dilakukan.
"Tampaknya setiap aspek bekerja dari rumah memiliki sisi negatif dan sisi positif. Meskipun mungkin ada lebih sedikit interupsi, dan lebih sedikit sosialisasi dengan orang lain," kata Samyn dikutip News Review.
“Orang-orang tidak lagi bisa melakukan perjalanan, tetapi mungkin mengalami kesulitan untuk tidak bekerja di luar jam kerja normal karena pekerjaan mereka hanya di kamar,” tambah Samyn.
Menurutnya, para profesional yang memiliki anak kecil mungkin bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka.
"Tetapi seperti yang dapat dibuktikan oleh siapa pun yang memiliki anak di bawah usia tujuh atau delapan tahun, ini bisa menjadi tantangan nyata, terutama jika kedua pasangan bekerja dari rumah,” jelas Samyn.
Pedang bermata dua lainnya yang disebutkan Samyn adalah ruang kerjanya itu sendiri. Dia telah mengevaluasi lusinan workstation selama bertahun-tahun, mulai dari perkantoran hingga pabrik, perikanan hingga lokasi penggalian dan hampir semua yang ada di antaranya.
“Saya pernah melihat kantor modern dengan meja apik dengan kontrol hidrolik untuk transisi antara duduk dan berdiri. Saya juga melihat orang-orang bekerja dengan tempat kerja apa pun yang dimiliki orang yang melakukan pekerjaan itu sebelumnya, termasuk kursi yang kemungkinan dibeli pada tahun 1990-an dan meja berusia 50 tahun," jelas Samyn.
Tips WFH Selama Pandemi COVID-19
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipikirkan saat menyiapkan ruang kerja di rumah seperti dikutip The Muse:
• Buat postur yang benar - Saat Anda duduk dan bekerja, tulang belakang harus lurus, kaki harus rata di lantai dan mata harus melihat sekitar 1/3 jarak dari bagian atas layar.
• Bekerja seperti T-Rex - Semakin dekat siku ke batang tubuh, semakin sedikit ketegangan yang ada pada tubuh. Atur meja kerja seperti dinosaurus dengan tangan bisa berada di sana. Tempatkan keyboard dan mouse sedekat mungkin saat Anda duduk dengan nyaman di kursi.
• Bangunlah - Bangun selama dua atau tiga menit setiap 45-60 menit adalah awal yang baik. Untuk orang-orang dengan tempat kerja duduk / berdiri, duduk selama satu setengah atau dua jam kemudian berdiri selama sekitar satu jam sepertinya merupakan perpaduan yang baik.
• Lakukan beberapa latihan dan peregangan- Beberapa peregangan mudah untuk dilakukan yang umumnya bermanfaat bagi orang-orang yang lama duduk di meja, di antaranya peregangan dada, peregangan dada, dan peregangan otot leher. Naik ke lantai untuk beberapa peregangan pinggul, lutut, dan punggung juga merupakan ide yang bagus.
Kiat-kiat berikut ditawarkan untuk membantu memastikan seseorang sukses dalam menyelesaikan pekerjaan dan menjaga kesehatan mentalnya:
1. Berpakaian
Anda tidak perlu berpakaian seformal mungkin untuk bekerja, tetapi tindakan sederhana yaitu berganti pakaian berfungsi sebagai sinyal sudah waktunya untuk bangun dan menyelesaikan pekerjaan.
2. Tentukan ruang kerja atau kantor rumah
Usahakan untuk membuat ruang kerja nyaman dengan kursi yang bisa Anda duduki selama delapan jam sehari dan beberapa dekorasi. Cari area dengan pencahayaan alami yang baik jika memungkinkan.
3. Pertahankan jam kerja yang ditentukan dengan jelas
Sama seperti menetapkan dan memisahkan ruang kerja fisik, Anda harus jelas tentang kapan waktu bekerja dan kapan tidak. Anda akan menyelesaikan pekerjaan terbaik dan paling siap untuk kembali ke kantor jika tetap pada jam reguler Anda.
4. Bangun transisi ke dalam (dan keluar) pekerjaan
Jika biasanya membaca atau mendengarkan musik selama perjalanan, lakukan hal yang sama di rumah atau mungkin menghabiskan waktu dengan hewan peliharaan yang dicintai.
Atau bahkan dapat menambahkan latihan atau menghabiskan waktu untuk hobi. Di penghujung hari, berikan diri Anda sesuatu yang menandakan akhir dari pekerjaan dan berfungsi sebagai penyangga.
5. Jangan terlalu terhanyut oleh berita - atau apa pun
Gangguan adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi orang-orang yang bekerja dari rumah, terutama orang-orang yang tidak terbiasa dengannya.
Waspadai seberapa banyak Anda membiarkan diri teralihkan. Matikan notifikasi selama hari kerja jika memungkinkan.
6. Berkomunikasi
Kunci untuk melewati rintangan adalah komunikasi, terutama dengan manajer dan bawahan langsung Anda.
Baik sebelum beralih atau segera setelah Anda tahu itu terjadi, buat rencana yang menjabarkan ekspektasi tentang seberapa sering harus melapor masuk dan bagaimana Anda akan menyampaikan perubahan atau tugas baru satu sama lain.
Lakukan hal yang sama dengan siapa pun yang biasanya bekerja sama dengan Anda sepanjang hari.
7. Jangan lupa bersosialisasi
Saat seluruh kantor tiba-tiba mulai bekerja dari rumah, Anda memutuskan banyak interaksi sosial yang biasa dilakukan sepanjang hari sehingga Anda tidak terlalu merasa kesepian dan memecah kebosanan dalam bekerja.
Perangi ini melalui berbicara dengan rekan kerja Anda sepanjang hari melalui media apa pun atau cara perusahaan Anda berkomunikasi.
Editor: Agung DH
