tirto.id - Tim Gabungan selesai memeriksa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dalam kasus penyiraman air keras pada Kamis (19/6/2019). Dalam pemeriksaan itu tim menannyakan soal pertemuan Novel dengan mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Pol Iriawan.
"Kita juga menanyakan terkait pertemuan antara Pak Novel dan mantan Kapolda Pak Iriawan," kata anggota tim, Ifdhal Kasim di Gedung KPK pada Kamis (19/6/2019).
Selain soal pertemuan dengan Iriawan, Ifdhal juga menyodorkan nama-nama lainnya kepada penyidik kasus KTP elektronik itu. Pertanyaan itu diajukan guna mengetahui konteks yang diduga melatarbelakangi penyiraman air keras terhadap Novel.
"Untuk melihat konteks kejadian Pak Novel ini kita menanyakan juga beberapa peristiwa lain yang kira-kira punya hubungan atau korelasi tidak dengan apa yang dialami dengan Pak Novel dalam bentuk penyiraman air keras ini," kata Ifdhal.
Sementara itu, Novel di kesempatan terpisah membenarkan disodorkan nama sejumlah jenderal yang diduga punya kaitan dengan kasusnya. Namun ia menolak menjawab pertanyaan itu sebab ia merasa seharusnya yang pertama diungkap adalah pelaku lapangan, bukan motif.
Ia khawatir jika hal itu ia ungkap ke anggota tim, justru membuat keruwetan baru dalam perkara ini.
"Kalau saya sampaikan bukti soal motif, apakah itu bisa membuktikan pelaku lapangan? Jawabannya pasti tidak," kata Novel di Gedung Merah Putih KPK.
Selain itu, jika ia membeberkan soal bukti-bukti keterlibatan pihak besar di balik kasusnya sekarang, ia menilai bukti itu justru jadi mudah dielakkan karena pelaku lapangannya belum tertangkap.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Irwan Syambudi
