Tidak Ikut Demo, Lulung Desak Pemerintah Segera Tindak Kasus

tirto.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana mengunjungi pasar Blok A Tanah Abang, Jumat (4/11/2016). Kedatangan pria yang akrab disapa Lulung ini dalam rangka memantau pengamanan daerah pasar Tanah Abang. Dirinya lebih memilih untuk berjaga di Tanah Abang dibandingkan ikut berdemonstrasi hari ini.

"Saya memang kelola seluruh tanah Abang kan? Saya justru melihat, saya siaga di sini, tidak ikut tetapi saya apresiasi mendorong penegak hukum dan mendukung teman-teman yang sedang demo dengan harapan yang sama supaya lebih kondusif," ujar Lulung di Blok A Tanah Abang, Jakarta, Jumat (3/11/2016).

Lulung menilai, suasana yang terjadi di Tanah Abang hari ini merupakan akibat dari perilaku calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait dugaan penistaan agama beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, pengamanan di Tanah Abang diperkuat agar kejadian penjarahan di Tanah Abang pada tahun 1998 tidak terulang kedua kalinya.

Politikus PPP ini menilai, gerakan massa Islam yang menuntut penegakan hukum kepada pria yang karib disapa Ahok itu seharusnya segera direspon dengan cepat. Ia mengingatkan masyarakat yang tidak ikut demonstrasi ikut terkena imbas dari aksi massa yang berlangsung selama hari ini.

"Ini kerugian di Jakarta hari ini berapa duit coba? Bayangkan. Kalau sebahagian toko, sebahagian mal tutup, kemudian orang takut bekerja ini bagaimana coba. Ini sebab-akibat cuma satu orang. Ini tidak boleh terulang lagi," ujar Lulung.

Lulung optimis demonstrasi yang berjalan hari ini akan berjalan kondusif. Ia melihat dari banyaknya ulama yang ikut dan menjaga massa yang berdemo hari ini. Apabila terjadi tindak anarkis, maka itu adalah ulah sejumlah oknum.

"Saya yakin tokoh-tokoh ulama yang ikut di sana saya yakin sekali. Kalau ada anarkis itu bukan rombongan daripada demo damai ini," tutur Lulung

Ia berharap, pemerintah memperhatikan aspirasi masyarakat yang terus menguat lewat demonstrasi hari ini. Selain itu, Lulung juga berharap pemerintah tidak melupakan kepentingan seluruh masyarakat Indonesia dalam menangani kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan penegakan hukum kepada Ahok.

"Oleh karenanya Kita harapkan Jokowi sebagai presiden untuk melihat lebih luas. Jangan gara-gara satu orang kepentingan nasional diabaikan," jelas Lulung.