tirto.id - Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris atas nama Riky Gustiadi alias Riky alias Abu Riky, kemarin. Ia merencanakan amaliyah atau aksi teror menggunakan busur panah.
“Dari penyitaan polisi ada barang bukti berupa busur panah yang akan digunakan untuk amaliyah,” ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (15/3/2019).
Polisi berhasil menangkap Riky berdasarkan hasil analisis jejak digital dan pemantauan. Pemantauan itu untuk mencari tahu apakah dia betul terpapar paham radikalisme dan ideologi ISIS.
“Polri melakukan preventive strike terhadap Riky berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, sebelum dia beraksi,” jelas Dedi.
Riky ditangkap di Jalan Utama, Kelurahan Bagan Kota, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, sekitar pukul 08.25 WIB.
Ia merupakan kelahiran 11 Agustus 1993 dan berprofesi sebagai penjual makaroni. Riky ditangkap ketika hendak membeli sarapan, kemudian Densus 88 dibantu dengan Polda Riau dan Polres Rokan Hilir menggeledah rumahnya di Jalan Pratomo Nomor 94, RT004/02, Rokan Hilir.
“Penggeledahan disaksikan oleh pihak RT, RW, orang tua dan keluarga terduga pelaku,” sambung Dedi.
Kepolisian menyita barang bukti yaitu delapan anak panah, busur panah, face target, dua telepon seluler, stunt gun, jaket dan topi tactical, buku rekening, charger ponsel dan laptop, serta tas warna hitam.
Riky berperan mengunggah kejadian teror yakni video tempat kejadian perkara ledakan di Parkir Timur Senayan ke Grup Channel Media Khilafah di media sosial. Ia juga mengunggah poster propaganda bergambar ISIS di Filipina, ungkapan kebencian terhadap Densus 88 serta gambar kelompok Hacked Munashir Cyber.
Ia juga menggunggah link channel koleksi Nasheed Abu Dita dan Galeri Hawa. Link channel Abu Dita diketahui merupakan laman telegram yang menginformasikan kegiatan ISIS di Filipina.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dhita Koesno
