tirto.id - Striker Persib asal Belanda, Geoffrey Castillion, menjalani program kebugaran di tengah pandemi corona dengan didampingi oleh pelatih pribadi. Keputusan tersebut diambil usai berkomunikasi dengan Robert Alberts. Tujuannya, agar hasil latihan jauh lebih baik.
“Saya telah sepakat dengan pelatih [Robert Alberts], saya berlatih dengan didampingi pelatih saya sendiri selama berada di Belanda,” kata Castillion seperti dikutip laman resmi klub, Sabtu (2/5/2020) malam.
Mantan pemain RKC Waalwijk dan NEC Nijmegen itu menuturkan, ditemani pelatih pribadi membuatnya dapat melahap menu latihan secara efektif. Apalagi, ditunjang pula oleh peralatan yang memadai.
“Cara ini lebih baik buat saya karena dia [pelatih pribadi] punya banyak alat dalam memberikan latihan yang lebih baik, hingga saat ini, cara tersebut telah bekerja dengan sangat baik,” paparnya.
Di masa pandemi COVID-19, Castillion merupakan salah satu pemain asing yang memilih untuk pulang ke kampung halaman. Sebelumnya, Wander Luiz dan Omid Nazari juga melakukan hal yang sama. Kendati demikian, para pemain asing, termasuk Castillion tetap menjaga komunikasi terkait informasi Liga 1 2020.
Di sisi lain, alasan Castillion pulang ke Belanda agar lebih dekat dengan keluarga. Kesempatan ini, kata Castillion, jarang didapat dalam situasi normal.
“Saya senang bisa bertemu dengan anak setiap hari. Saya bisa melihat perkembangan mereka setiap harinya. Situasi yang dulu sulit didapatkan. Apalagi dalam situasi seperti ini, saya tidak bisa jauh dari mereka. Karena saya senang berada di rumah,” ucapnya.
Belum ada kepastian kapan Castillion akan kembali ke Indonesia. Namun, yang jelas, ia akan bergabung bersama tim apabila pandemi telah membaik. Sementara itu, Persib tetap memberikan program latihan mandiri di bulan Ramadan agar skuad tetap bugar.
Dalam tiga pertandingan yang telah dijalani Persib musim ini, Castillion telah mencetak dua gol. Duetnya bersama Wander Luiz menjadi salah satu yang terbaik. Total kedua pemain ini telah mencetak 6 gol bagi Maung Bandung.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
