tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara mengenai peningkatan status kesiagaan terhadap virus Corona di Singapura ke level “Oranye”. Luhut menyatakan Indonesia belum harus merespons kenaikan status itu dengan kewaspadaan tertentu.
“Biarin aja dia. Kan, enggak urusan kita itu,” ucap Luhut kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Selasa (11/2/2020).
Status Oranye ini diberlakukan pemerintah Singapura sebagai tingkat status kewaspadaan. Awalnya statusnya adalah berwarna kuning atau penyebaran ringan wabah virus Corona. Ketika naik menjadi oranye maka Singapura menandakan penyebaran virus ini sangat serius dan berdampak luas pada kesehatan publik.
Ketika ditanya mengenai opsi membatasi penerbangan dari dan ke Singapura, Luhut juga menilai hal itu belum diperlukan. “Enggaklah,” singkatnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Ryanto menyatakan pemerintah belum melakukan pembahasan terkait dampak kenaikan status oranye itu. Ia pun masih menunggu langkah para Menteri terkait.
“Belum ada pembahasan ke sana. Kami tunggu kebijakan pemerintah pusat saja,” ucap Novie saat ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Selasa (11/2/2020).
Ia hanya mengatakan kalau pemerintah sudah mulai memeriksa setiap bandara dan pelabuhan. Sementara itu, kementeriannya kata Novie juga masih mengevaluasi status Corona yang dimiliki negara-negara di luar Cina.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga belum memiliki sikap tegas terkait dampak kenaikan status “Oranye” di Singapura. Ketika ditemui di Kementerian Keuangan, Senin (10/2/2020) kemarin, ia hanya menjawab,
“Kami akan monitor situasi di Singapura mengenai masalah Corona, nanti kami lihat,” ucap Sri Mulyani di kantornya kepada wartawan.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Restu Diantina Putri
