tirto.id - Uji layak operasi (ULO) Starlink yang akan dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Mei ini menuai sorotan. Pasalnya, ia berpotensi mengancam keamanan data negara.
Menjawab kekhawatiran tersebut, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Usman Kansong, menjamin keamanan data negara akan dijaga. Masyarakat juga tak perlu risau karena pemerintah sudah punya beberapa antisipasi jika timbul masalah suatu saat.
"Jadi, kita sudah punya instrumennya. Payung hukumnya. Menurut saya, tidak perlu khawatir karena kita tetap antisipasi itu," tutur Usman di Kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2024).
Usman menyebut bahwa perusahaan milik Elon Musk itu nantinya akan diharuskan memiliki badan hukum di Indonesia. Sebagai perusahaan asing, Starlink pun mesti melalui proses administrasi yang ketat.
Proses yang ketat tersebut dirancang dengan tujuan agar perusahaan asing tersebut tunduk pada regulasi yang ada. Jika sewaktu-waktu ada masalah pun, bisa diselesaikan dengan segera.
"Kenapa perlu ada administrasi supaya kita bisa mengatasinya. Supaya bisa mengawasi kalau ada masyarakat yang dirugikan dan kita tahu mana yang akan kita persoalkan. Jadi, kita sudah pikirkan itu," tutur Usman.
Seiring dengan kabar kehadirannya, Starlink memang menerbitkan kekhawatiran lantaran berpotensi jadi ancaman bagi iklim bisnis internet service provider (ISP) di Indonesia. Apalagi, Starlink saat ini telah mengantongi izin penyelenggaraan telekomunikasi.
Starlink pun sudah membangun hub dan infrastruktur untuk mendukung layanan internet satelitnya.
Tanggal pasti ULO Starlink belum ditentukan. Yang jelas, jika ULO tersebut berjalan lancar dan memenuhi standar yang ditetapkan, Starlink berpeluang mendapat izin untuk beroperasi penuh di Indonesia.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fadrik Aziz Firdausi
