tirto.id -
Menurut Peneliti Puslit Politik LIPI, Dini Suryani, gagasan yang ditawarkan Jokowi merupakan program yang dibutuhkan oleh pemerintah.
Seperti program digital melayani (dilan), yaitu untuk mereformasi pelayanan publik secara elektronik, peremajaan kelembagaan pemerintahan, peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN), dan juga tata kelola pemerintahan.
Namun di sisi lain, narasi yang dilontarkan Jokowi dengan mengatakan dilan, dinilai ingin merebut suara dari pemilih milenial.
"Jokowi ingin merebut simpati pemilih pemula atau milenial dengan istilah dilan, salah satu film yang populer," ujarnya saat di kantor LIPI, Senin (1/4/2019).
Dini juga menilai Presiden Indonesia ketujuh itu lebih meneruskan visinya secara lebih efektif saja.
Selain Jokowi, ia juga menanggapi program yang ditawarkan oleh capres 02, Prabowo. Pada saat itu kata Dini, ketua umum Gerindra itu menyampaikan empat poin.
Seperti pertama lembaga pemerintahan harus kuat, baru negara kuat. Kemudian banyak korupsi seperti jual beli jabatan yang menurutnya sudah stadium empat.
Lalu jika Prabowo terpilih, pemerintahannya akan meningkatkan dan memperkuat lembaga negara, dan keempat meningkatkan kualitas hidup ASN.
Menurutnya, terdapat dua visi yang paling ditonjolkan oleh prabowo. Yaitu menguatkan lembaga negara dan meningkatkan kesejahteraan ASN.
"Meskipun tidak disampaikan dengan kalimat yang kurang efektif, tapi disitu dia [Prabowo] memasukkan permasalahan korupsi yang bertujuan untuk menyerang [capres] 01 [Jokowi]," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
