tirto.id - Film live action The Lion King tayang mulai Rabu (17/7/2019) di bioskop Indonesia. The Lion King versi live action dirilis tepat 25 tahun setelah film animasi pertamanya tayang.
Dikutip dari Walt Disney Studios, Kamis (18/7/2019) cerita versi live action-nya tidak jauh berbeda dibanding dengan film animasinya yang tayang pada 1994.
Film yang disutradarai Jon Favreau ini menceritakan tentang perjalanan seorang singa kecil bernama Simba yang lahir sebagai raja selanjutnya menggantikan Mufasa, ayahnya. Simba sangat mengidolakan ayahnya.
Namun, tidak semua hewan merayakan kelahiran Simba. Scar, saudara laki-laki Mufasa, memiliki rencana sendiri. Ia merencanakan pertempuran memperebutkan ‘Batu Kehormatan’ dengan menggunakan pengkhianatan, pengerusakan, tragedi, dan drama yang membuat Simba harus meninggalkan rumah dan terasingkan.
Dengan bantuan dari sepasang teman barunya, Simba harus mencari cara untuk tumbuh dan merebut kembali apa yang menjadi haknya.
Dikutip dari ScreenRant film ini merupakan cara Disney memberikan penghormatan bagi film pendahulunya, yakni The Lion King versi animasi.
Disney ingin mempersembahkan kualitas terbaik bagi film live action ini termasuk dalam pemilihan sutradara, teknologi animasi, dan juga para pengisi suara.
Para pengisi film ini adalah Donald Glover sebagai Simba, Beyonce Knowles-Carter sebagai Nala, James Earl Jones sebagai Mufasa, Chiewetel Ejiofor sebagai Scar, Seth Rogen sebagai Pumba, dan Billy Eichner sebagai Timon.
Film ini akan menggunakan teknologi virtual reality canggih. Tim animator yang bekerja di balik film ini mengatakan mereka mampu menghilangkan efek pengganggu di setiap adegan. Bahkan, Favreau membuat jejak set yang sama persis seperti film animasinya yang rilis pada 1994.
Studi yang ia lakukan tidak hanya soal latar, tetapi juga animasi dan pencahayaan. Hasilnya, membuat setting dan animasi terlihat megah dan nyata seperti yang dirilis pada trailer baru-baru ini.
"Sangat menyenangkan bisa menjadi bagian dari ini, di mana kita bisa mengatakan, ‘Hei, mari kita lihat seperti apa bentuk daun, atau bagaimana air bergerak, atau cara angin meniup rumput dan membuat gambar sangat indah’," kata Favreau.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dipna Videlia Putsanra
