tirto.id - The Truffle Hunters (2021) adalah film dengan genre dokumenter yang mengisahkan tentang seorang pria tua (Piero Botto) yang berprofesi sebagai pemburu jamur truffle alba putih.
Truffle adalah sejenis jamur langka yang memiliki harga jual yang tinggi.
Pada film The Truffle Hunters (2021), dijelaskan bahwa truffle alba putih sangat berharga, dan hanya ada di pedalaman hutan Italia Utara.
Piero mencari truffle tersebut pada malam hari bersama anjingnya, agar tidak meninggalkan jejak.
Film The Truffle Hunters (2021) ditayangkan secara perdana di Amerika Serikat pada tanggal 5 Maret 2021.
Film ini berada di bawah naungan rumah produksi Faliro House Productions, Frenesy Film Company, Park Pictures, Bow and Arrow Entertainment, Artemis Rising Foundation, dan Beautiful Stories.
Selain Piero Botto, tokoh lain yang akan diceritakan dalam film ini antara lain Sergio Cauda, Maria Cicciu, Aurelio Conterno, Enrico Crippa, dan Gianfranco Curti.
Film yang didistribusikan oleh Sony Pictures Classics ini disutradarai oleh Michael Dweck dan Gregory Kershaw, yang keduanya juga merangkap sebagai penulis film.
Selain film The Truffle Hunters (2020), beberapa karya Michael Dweck lainnya adalah The Last Race (2018), dan Made in Hollywood (2005).
The Truffle Hunters (2021) sudah berhasil memenangkan 7 penghargaan dan juga masuk dalam 22 nominasi lainnya.
Penghargaan tersebut antara lain International Documentary Award 2020 kategori best documentary, ASC Award 2021 kategori Outstanding Achievement in Cinematography in Documentary Film, hingga Capri Documentary Award 2020.
Dilansir dari IMDB,The Truffle Hunters (2021) mendapatkan rating 7,3/10 dari 2.500 penilaian. Sementara itu, pada laman rotten tomatoes film ini mendapatkan skor 97 persen dari kritikus dan 77 persen dari audiens.
Sinopsis Film The Truffle Hunters (2021)
Jauh di dalam hutan di daerah Piedmont, Italia, seorang pria tua (Piero Botto) berburu truffle alba putih yang sangat mahal dan langka, bahkan belum ada satu ilmuwan pun yang berhasil mengembang biakan truffle tersebut.
Piero berburu menggunakan teknik rahasianya yang sudah diwariskan turun-temurun, lalu ia pun berburu dengan ditemani oleh anjingnya.
Kehidupan Piero dengan anjingnya nampak seperti cerita dalam dongeng, di mana ia hidup sederhana dan penuh harmoni bersama anjingnya di tempat yang indah.
Kehidupannya pun jauh dari teknologi canggih, sehingga aktivitas seperti makan dan minum dilakukan dengan membuatnya sendiri.
Meskipun dalam film ini mengisahkan tentang perburuan truffle, namun fokus pada kisah ini lebih kepada hubungan erat antara Piero dengan anjing kesayangannya. Film ini menyimpan misteri bahwa truffle tersebut tidak bisa dibudidayakan.
Diceritakan bahwa hanya lelaki paruh baya yang ditemani anjingnyalah yang bisa mendapatkan truffle tersebut.
Ia dan anjingnya menjelajahi hutan untuk mendapatkan truffle alba putih tersebut pada malam hari, agar tidak meninggalkan jejak bagi para pemburu lain, mengingat truffle tersebut sangat langka dan memiliki harga mahal jika sudah menjadi jamuan di restoran.
Selanjutnya, Piero berhasil mendapatkan truffle yang dicari-carinya selama ini bersama dengan anjingnya.
Namun, kehidupan Piero tidak berubah, meskipun sudah memiliki jamur truffle alba putih yang bernilai fantastis tersebut.
Penulis: Fadhillah Akbar Zakaria
Editor: Dhita Koesno
