tirto.id - Cold Skin merupakan sebuah film bergenre sci-fi horor yang dirilis pada tahun 2017 silam. Film ini akan tayang pada Bioskop Trans TV hari Minggu, 13 Februari 2022 dengan jadwal siar mulai pukul 23.30 WIB apabila tak mengalami perubahan kebijakan penayangan.
Diadaptasi dari sebuah novel Spanyol berjudul Cold Skin tulisan Albert Sanchez yang terbit tahun 2002 silam, film ini berkisah tentang sebuah pulau terpencil di ujung Atlantik Selatan, yang mana hidup makhluk laut yang tubuhnya mirip manusia namun berkulit dingin layaknya katak. Makhluk ini mengancam nyawa seorang pemantau cuaca yang tidak tahu keberadaan makhluk tersebut.
Disutradarai oleh Xavier Gens yang bekerja sama dengan penulis skenario Jesus Olmo, Cold Skin diproduksi oleh Kanzaman France Pontan Films, sebuah rumah produksi Spanyol.
Pemeran dalam film yang berdurasi tayang 1 jam 48 menit ini adalah David Oakes, Aura Garrido, Ray Stevenson serta John Benfield.
Laman IMDb memberi rating 6 dari 10 poin berdasarkan 15 ribu lebih pemilih di situs tersebut, sementara Rotten Tomatoes mencantumkan skor 48% tomatometer dan 57% skor audiens.
Sinopsis Film Cold Skin
Film ini berlatar belakang tahun 1914, saat perjalanan kapal laut dari Inggris menuju sebuah pulau terpencil di ujung Atlantik Selatan memakan waktu hampir 2 bulan. Seorang petugas pemantau cuaca yang baru harus menaiki kapal untuk menggantikan petugas lama yang telah 1 tahun berada di pulau tak bernama tersebut.
Setiba di pulau terpencil itu, rumah tempat tinggal si petugas tampak kosong dan berantakan. Tidak ada orang lain disana kecuali seorang penjaga mercusuar bernama Gruner yang tampak mencurigakan. Saat ditanya dimana petugas pemantau cuaca yang lama, ia hanya menjawab orang itu sudah tewas dan mayatnya dibuang ke laut.
Walau begitu, pemuda tersebut tidak goyah dan tetap berniat untuk melaksanakan tugasnya selama 1 tahun ke depan. Ia lalu membersihkan rumah yang berantakan untuk ia tinggali. Ia juga menemukan diary petugas pemantau cuaca yang lama, berisi catatan serangan makhluk aneh.
Di ruang bawah tanah, terdapat kayu-kayu runcing yang memenuhi pintunya seperti melindungi dari serangan makhluk asing. Saat malam menjelang, pemuda itu pun mulai mendapati kelebatan bayangan yang mencurigakan. Teror dari makhluk berkulit dingin kepada pemuda itu mulai terjadi. Ternyata ruang bawah tanah itu adalah semacam tempat perlindungan dari serangan makhluk tersebut.
Tak gentar, esok harinya si petugas lalu minta kepada Gruner untuk boleh ikut tinggal di mercusuar yang lebih kokoh. Namun malam harinya para makhluk tersebut kembali datang menyerang seperti memiliki dendam kepada manusia.
Ternyata, Gruner telah menahan satu makhluk berjenis wanita untuk ia jadikan istri sehingga koloni makhluk tersebut marah dan ingin melepaskannya. Gruner sendiri nekat tak mau melepaskan makhluk tawanan tersebut walau sudah diberi tahu.
Akibatnya, petugas pemantau cuaca yang baru itu pun harus terlibat perkelahian dengan para makhluk berkulit dingin. Ia tak bisa melarikan diri karena kapal baru akan tiba 1 tahun kemudian. Ia pun terpaksa berjuang mati-matian melawan.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yantina Debora
