tirto.id - Buku trilogi tulisan dari Quraish Shihab yang berjudul; Islam yang Saya Anut, Islam yang Saya Pahami dan Islam yang Disalahpahami, secara garis besar berisi tentang dasar-dasar ajaran agama Islam serta berbagai masalah yang kerap dihadapi oleh umat muslim terkait pemahaman tentang agama ini.
Quraish Shihab sendiri dikenal luas sebagai seorang cendekiawan muslim dalam bidang agama Islam yang telah menulis banyak sekali buku, diantara yang paling terkenal adalah Tafsir Al-Mishbah yakni tafsir Al-Quran 30 juz.
Beliau menempuh pendidikan menengah dan pendidikan tingginya di Al Azhar Kairo, hingga jenjang doktoral. Setelah lulus, ia sempat menjadi pendidik di IAIN Makassar, lalu menjabat sebagai rektor dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan saat ini menjabat sebagai pembina di universitas Muslim Indonesia (UMI), dan IAIN Alauddin di Ujung Pandang.
Tak hanya berkiprah di dunia pendidikan, ayah dari Najwa Shihab ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Agama di Kabinet Pembangunan VIII tahun 1998 silam dengan masa jabatan 3 bulan sebelum digantikan oleh Malik Fajar.
Sinopsis Buku Islam yang Saya Anut
Penulis menjelaskan tentang dasar-dasar keislaman yang perlu diketahui oleh pemula, atau seseorang yang baru belajar tentang Islam. Jangan takut tidak mengerti, walau Anda berasal dari pemahaman agama lain sekalipun, atau yang sejak kecil jarang mempelajari ilmu agama Islam, penjelasan di dalam buku Islam yang Saya Anut ini menggunakan kata-kata sederhana dan contoh yang mudah dimengerti.
Walau penjelasan yang ada di buku ini mendasar, namun sangat lengkap dan mencakup penjelasan kajian dari sisi fiqh yang dianut oleh Imam Asy-Syafi’i, juga kajian aqidah dari pemahaman Imam Asy’ari, serta bidang akhlak dari Imam Al Ghazali.
Keberagaman penafsiran yang ada di dalam Islam, termasuk mazhab-mazhab di dalamnya pun dijelaskan oleh M. Quraish Shihab dengan gamblam pada awal buku. Bagaimana awal mula terjadi penafsiran yang beragam tersebut, akan membuat pembaca paham bahwa perbedaan penafsiran bukanlah hal yang perlu diperdebatkan atau jadi alasan berseteru dan saling menjatuhkan.
Pembaca juga diajak untuk berpikiran terbuka dalam menyikapi perbedaan penafsiran para ulama terdahulu, karena semua orang berpotensi untuk benar dengan penafsirannya, atau semua orang berpotensi salah dalam penafsiran tersebut.
Yang perlu dikedepankan adalah bahwa berislam harus tegas memahami bahwa Tuhan adalah Esa, serta mengedepankan perdamaian dan kedamaian karena Islam sendiri artinya adalah selamat.
Sinopsis Buku Islam yang Saya Pahami
Pada buku ini, M. Quraish Shihab banyak membahas tentang masalah penting yang kerap menjadi sumber perbedaan pandangan umat Islam tanah air yakni isu sosial, isu politik serta masalah khilafah dan hal lainnya.
Bagaimana sebaiknya umat Islam menyikapi perbedaan tersebut juga dibahas di dalam buku yang menjadi sekuel dari buku pertamanya. Penulis juga dengan bijak memberi jalan keluar dari permasalahan yang banyak dihadapi umat di zaman kiwari ini, secara singkat dan jelas, menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Banyaknya perbedaan pendapat yang marak terjadi pada umat dalam menyikapi persoalan khilafiyah, menjadi salah satu poin pembahasan penulis dan perlu digarisbawahi. Namun kembali lagi, perdamaian adalah hal yang juga ditekankan oleh Quraish Shihab karena keberagaman dan perbedaan pendapat, selama itu dengan dalil yang sama-sama kuat, adalah rahmat yang harus disyukuri. Bukan menjadi sumber perpecahan.
Sinopsis Buku Islam yang Disalahpahami
Islam sebagai agama, kerap kali disalahpahami oleh beberapa pihak yang memiliki tujuan tertentu semisal memecah belah umat Islam atau membuat kekacauan sehingga muncul kebencian kepada Islam.
Masalah yang muncul akibat kesalahpahaman itu membuat Islam kerap diistilahkan dengan “The Misunderstood Religion” atau agama yang disalahpahami. Persoalan-persoalan yang muncul itu membuat ajaran Islam menjadi tersangka atau kambing hitam.
Di buku ini akan dijelaskan lebih mendetail tentang siapa pemicu kesalahpahaman yang banyak terjadi saat ini. Ada yang disebabkan oleh pihak nonmuslim, akibat kurangnya pengetahuan tentang Islam atau pemahaman setengah-setengah. Ada juga yang disebabkan oleh orientalis untuk tujuan memperburuk citra Islam di dunia.
Bahkan bisa juga muncul dari umat Islam sendiri akibat kurangnya ilmu dan enggan membaca sumber-sumber ilmu yang tersedia.
Penulis menjabarkan berbagai kesalahpahaman yang ada, serta bagaimana seharusnya sikap umat dalam menyikapi kekeliruan tersebut secara logis, terpercaya dan mudah dipahami.
Misalnya saja masalah poligami yang selama ini banyak dipandang negatif dan menjadi cibiran, akibat Nabi Muhammad SAW memiliki beberapa orang istri. Tudingan buruk kepada Rasulullah SAW kerap dilakukan oleh nonislam dan pihak yang membenci tanpa mempelajari lebih dahulu apa latar belakang dan penyebab poligami dilakukan.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani
