tirto.id - Sholat tarawih pertama bulan puasa Ramadhan 2023 diperkirakan akan berlangsung pada hari Rabu, 22 Maret 2023 atau malam menjelang 1 Ramadhan 1444 H. Berdasarkan data hisab berbagai lembaga, kemungkinan besar hari pertama bulan puasa bertepatan dengan Kamis, 23 Maret 2023.
Sholat tarawih merupakan ibadah yang hukumnya sunnah muakkadah sepanjang malam bulan Ramadhan. Diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Di Indonesia, umumnya, shalat tarawih dikerjakan secara berjemaah di masjid atau mushola setelah shalat isya, kemudian dilanjutkan dengan shalat witir. Tradisi mengerjakan tarawih berjamaah ini sudah dilakukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab.
Dikutip dari Fathul Bari karya Ibnu Hajar al-Asqalani, diriwayatkan, Abdurrahman bin Abdul Qari berkata, "Aku keluar bersama Umar bin Khaththab pada malam bulan Ramadhan menuju masjid. Ternyata manusia (umat Islam saat itu) berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah. Seseorang shalat sendiri, dan seseorang shalat mengimami beberapa orang."
Melihat kenyataan itu, Umar berkata, "Aku berpendapat, jika aku mengumpulkan mereka pada satu imam (shalat berjamaah), niscaya hal itu lebih baik".
Umar mewujudkan tekad tersebut dengan mengumpulkan umat untuk diimami oleh Ubay bin Ka'ab. Setelah itu, Abdurrahman bin Abdul Qari keluar malam bersama Umar, dan menyaksikan umat Islam sedang shalat mengikuti imam mereka.
Umar berkata, 'sebaik-baik bid'ah adalah ini, dan shalat mereka yang tidur (maksudnya yang melaksanakan shalat seperti ini pada akhir malam) lebih utama daripada shalat yang sedang mereka kerjakan'. Umat Islam saat itu mengerjakan shalat pada awal malam.
Awal Puasa Ramadhan 2023 Tanggal Berapa?
Kalender Hijriah adalah kalender qamariah yang disusun berdasarkan perhitungan fase bulan dalam berevolusi terhadap bumi. Oleh karenanya, sebuah hari dalam kalender hijriah tidak dihitung sejak dini hari, melainkan sejak matahari terbenam pada hari sebelumnya.
Penghitungan atau pengamatan posisi hilal saat matahari terbenam dilakukan pada hari yang diasumsikan sebagai hari terakhir bulan sebelumnya.
Penentuan hari pertama dalam sebuah bulan di kalender hijriah dibedakan menjadi hisab (perhitungan astronomis) dan rukyatul hilal (visibilitas hilal). Berbagai lembaga memadukan kedua metode ini dengan kriteria-kriteria yang disesuaikan.
Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal. Dalam metode ini, awal bulan akan terjadi jika sudah memenuhi 3 kriteria, yaitu telah terjadi ijtimak, diikuti syarat bahwa ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, ditambah pada saat terbenamnya matahari posisi bulan berada di atas ufuk.
Berdasarkan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajidid Muhammadiyah, untuk perhitungan awal bulan Ramadhan tahun ini, ijtimak terjadi pada Rabu Pahing, 30 Syaban 1444 H bertepatan dengan 22 Maret 2023 pukul 00:25:41 WIB.
Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta pada 22 Maret tersebut adalah 07 derajat 57' 17'' atau hilal sudah wujud. Di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk. Artinya, umur bulan Syaban 1444 H versi Muhammadiyah adalah 30 hari dan tanggal 1 Ramadan 1444 H bertepatan dengan Kamis Pon, 23 Maret 2023.
Sementara itu, berdasarkan hasil hisab Lajnah Falakiyah PBNU, tinggi hilal paling kecil di Indonesia pada petang hari Rabu (232/3) ada di Kota Merauke, Provinsi Papua dengan +7 derajat 15 menit. Sementara, tinggi hilal terbesar pada hari tersebut terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh dengan +9 derajat 05 detik.
LF PBNU sudah merilis Surat Keputusan Nomor 001/SK/LF-PBNU/III/2022 tanggal 31 Maret 2022, bahwa data hisab di atas sudah memenuhi kriteria kemungkinan hilal dapat terlihat (imkan rukyah). Oleh karenanya, jika merujuk pada data hisab ini 1 Ramadhan 1444 H kemungkinan akan bertepatan dengan Kamis, 23 Maret 2023.
Selaras dengan hasil hisab LF PBNU, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) juga menyuguhkan data hisab bahwa pada Rabu, 22 Maret 2023, hilal sudah memenuhi kriteria.
Dalam hal ini, kriteria yang dimaksud oleh LF PBNU, BRIN, dan BMKG adalah kriteria hisab hakiki sesuai dengan standar Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Dalam kriteria baru ini, syarat imkanur rukyah adalah jika posisi hilal saat matahari terbenam mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Jika rujukannya adalah data hisab semata, kemungkinan besar Rabu 22 Maret 2023 adalah hari terakhir bulan Syaban 1444 H untuk semua lembaga di Indonesia. Sementara itu, Kamis 23 Maret 2023 akan menjadi hari pertama bulan puasa Ramadhan 1444 H.
Shalat Tarawih Pertama Ramadhan 2023 Tanggal Berapa?
Jika diputuskan bahwa 1 Ramadhan bertepatan dengan Kamis, 23 Maret 2023, maka sebenarnya mulai Rabu, 22 Maret 2023 sudah masuk 1 Ramadhan. Dengan demikian, shalat tarawih dilangsungkan pada malam 1 Ramadhan, atau pada Rabu (22/3) bukan pada Kamis (23/3).
Bagi warga Muhammadiyah, dengan metode hisab hakiki wujudul hilal, dipastikan bahwa Ramadhan 1444 H berlangsung selama 29 hari.
Berdasarkan hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, pada hari Kamis Legi, 20 April 2023 M yang bertepatan dengan 29 Ramadan 1444 H, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11:15:06 WIB. Tinggi bulan pada matahari terbenam di Yogyakarta adalah 01 derajat 47' 58'' atau hilal sudah wujud.
Dengan demikian, 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023. Artinya, shalat tarawih terakhir warga Muhammadiyah adalah pada Rabu, 19 April 2023. Sementara itu, Kamis 20 April 2023 adalah malam takbiran.
Sementara itu, kapan 1 Syawal 1444 H, seperti halnya kapan 1 Ramadhan, belum diputuskan oleh Pemerintah. Sidang isbat penentuan awal Ramadhan 2023 berlangsung pada Rabu, 23 Maret 2023, sedangkan sidang isbat penentuan Idul Fitri diperkirakan pada Kamis, 20 April 2023.
Editor: Iswara N Raditya
