tirto.id - Timnas U-23 Indonesia gagal meraih kemenangan dalam pertandingan babak 16 besar sepak bola putra Asian Games, Jumat (24/8/2018). Menghadapi Uni Emirat Arab di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Garuda Muda takluk lewat drama adu penalti.
Pada waktu normal Indonesia sempat dua kali tertinggal, namun dua kali pula mengejar. Sepasang gol Zayed Alameri mampu dibalas oleh Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly.
Setelah melalui perjuangan 2x15 menit perpanjangan waktu dengan tanpa gol, skuat asuhan Luis Milla kalah 3-4 dalam babak adu penalti. Dari lima penendang Indonesia, dua di antaranya--Septian David dan Saddil Ramdani--gagal. Sementara di kubu Uni Emirat Arab, Abdalla Ghanim Alalawi jadi satu-satunya penendang yang gagal.
Kekalahan di laga tersebut sekaligus membuat Indonesia gagal melampaui torehan mereka di Asian Games edisi sebelumnya. Pada tahun 2014 di Incheon, Korea Selatan, Garuda Muda juga tersingkir di babak 16 besar. Setelah finis di urutan kedua fase grup, kala itu Indonesia angkat koper lantaran takluk 1-4 dari Korea Utara.
Sepanjang sejarah gelaran sepak bola putra Asian Games sendiri, capaian terbaik kontingen Indonesia adalah menjadi peraih medali perunggu. Raihan tersebut terjadi tepatnya pada ajang Asian Games 1958 di Tokyo.
Saat itu Indonesia melaju mulus sejak penyisihan hingga semifinal, sebelum takluk tipis 0-1 dari Cina di semifinal. Pada perebutan posisi ketiga, Indonesia menang meyakinkan 4-1 atas India.
Adapun bagi tim yang menyingkirkan Indonesia di Asian Games 2018, Uni Emirat Arab, hasil positif di babak 16 besar bakal jadi batu loncatan mereka untuk mengejar rekornya sendiri. Catatan terbaik Uni Emirat Arab dalam ajang sepak bola Asian Games adalah pada tahun 2010. Saat itu UEA meraih medali perak, setelah lolos hingga partai final dan takluk 1-0 dari Jepang di duel penutup.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
