tirto.id - Xavi Hernández termasuk salah satu legenda tersukses Barcelona yang berhasil mempersembahkan total 25 rofi untuk klub tersebut, termasuk 8 gelar La Liga Spanyol. Tepat pada 29 April 2015 silam, penggawa yang kini menjadi pelatih Al Sadd di Liga Qatar ini mencetak gol terakhirnya untuk Barca dalam laga melawan Getafe di Liga Spanyol.
Ketika itu, Xavi menjadi pemain inti dalam formasi 4-3-3 yang diterapkan oleh pelatih Luis Enrique. Melansir Whoscored, sang pemain kelahiran 25 Januari 1980 ditempatkan di barisan tengah beserta Sergio Busquets dan Rafinha. Sementara untuk posisi penyerang terdapat trio MSN: Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar Jr.
Dalam duel melawan Getafe di Camp Nou dalam gelaran Liga Spanyol 2014/2015 ini, Barca menang telak enam gol tanpa balas. Sebagai catatan, laga ini digelar di Camp Nou pada Selasa, 28 April 2015 pukul 18.00 waktu setempat atau Rabu, 29 April 2015 pukul 01.00 WIB.
Gol yang dilesakkan oleh Messi, Suarez, dan Neymar membawa keunggulan 3-0 bagi Blaugrana saat laga baru berjalan 28 menit.
Memasuki menit ke-30, Xavi berhasil menambah kran gol bagi Barca usai memaksimalkan assist Neymar. Akan tetapi, ketika itu tidak ada yang tahu, sontekannya ke gawang kawalan Vicente Guaita tersebut menjadi gol terakhir Xavi untuk Barcelona sebelum meninggalkan Camp Nou pada akhir musim.
Usai Xavi mencetak gol pemungkasnya, Suarez dan Messi secara bergiliran mampu menambah torehan golnya. Pesta Barca ke gawang Getafe itu adalah salah satu cerita indah pada musim ketika Blaugrana berhasil meraih treble kedua kalinya sepanjang sejarah, yaitu juara Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Berikut ini cuplikan gol terakhir Xavi Hernandez di Barcelona.
Xavi sendiri merupakan anggota akademi La Masia yang sudah bergabung sejak usia 11 tahun. Pria yang kini berusia 40 tahun itu mengawali kariernya di Camp Nou dengan tampil untuk tim Barcelona B yang berlaga pada Segunda División B musim 1997/1998.
Menurut catatan Marca, dirinya memulai debut bersama tim utama saat pertandingan melawan Real Mallorca pada Agustus 1998.
Kepercayaan yang diberikan oleh Louis van Gaal, sang arsitek kala itu, tidak disia-siakan sang gelandang dengan berhasil mencetak sebiji gol meskipun pada akhirnya Barca menelan kekalahan.
Pada era Pep Guardiola, Xavi juga termasuk sosok pemain inti yang sukses mempersembahkan treble winners pada musim 2008/2009 dengan meraih gelar Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions dalam satu musim.
Setelah 17 musim memperkuat tim sekota Espanyol, Xavi sukses memegang rekor pemain dengan jumlah penampilan terbanyak sepanjang sejarah klub dengan catatan 767 laga.
Kariernya di Camp Nou sendiri berakhir pada 6 Juni 2015 dengan menghasilkan sejumlah 8 gelar juara Liga Spanyol. Untuk level Eropa, ia sukses menyabet empat dari 5 trofi Liga Champions sepanjang sejarah klub Catalunya.
Musim 2015/2016 menjadi petualangan baru bagi pemain bernama lengkap Xavier Hernández Creus ini. Dia memutuskan gabung dengan Al-Sadd yang bermain di Liga Qatar.
Setelah empat musim tampil sebagai penggawa klub berjuluk Al Zaeem tersebut, Xavi mulai diangkat menjadi manajer tim pada Mei 2019.
Sukses mempersembahkan trofi Qatari Super Cup 2019 dan Qatar Cup 2020 untuk Al-Sadd sebagai manajer, Xavi Hernández akhirnya menyatakan siap kembali ke Camp Nou dengan menangani mantan klubnya, Barcelona.
"Jelas saya ingin kembali ke Barcelona, saya sangat senang. Selama bertahun-tahun saya memberikan rasa hormat pada diri saya sendiri. Tetapi, setelah saya melihat diri sendiri ebagai seorang pelatih, saya berpikir, bisa membawa banyak hal untuk para pemain," beber Xavi.
Pada Januari 2020, Xavi sebenarnya sempat dikaitkan dengan Barcelona sebagai kandidat pengganti Ernesto Valverde kala itu. Namun, suami Nuria Cunilleradisebut menolak proposal yang diajukan Barca dengan alasan bukan waktu yang tepat baginya.
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
