tirto.id - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) Emron Pangkapi menegaskan, partainya akan menggelar Muktamar VIII untuk islah pada 8 hingga 11 April mendatang, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
“Seluruh proses administrasi seperti surat menyurat Muktamar VIII untuk islah ditandatangani oleh Ketua Umum Suryadharma Ali dan Sekjen M Romahurmuziy sebagai wujud terjadinya islah seutuhnya PPP,” kata di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Seperti diketahui, Suryadharma Ali (SDA) dan Romahurmuziy (Romy) sempat bersebrangan dan membuat partai berlambang Ka'bah tersebut pecah menjadi dua. PPP kubu Romy menggelar Muktamar VIII di Surabaya, sedangkan SDA menggelar Muktamar di Jakarta.
Menurut Emron, Muktamar untuk islah ini akan dihadiri seluruh pihak yang selama ini berbeda pendapat, namun bersama-sama berada dalam kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar VII Bandung.
Emron menuturkan, kepanitian Muktamar pun diisi oleh kader yang sebelumnya terbagi dalam kepengurusan PPP hasil Muktamar Surabaya dan Muktamar Jakarta. Jajaran pantia pengarah diketuai Suharso Monoarfa dengan wakil Zainut Tauhid. Sedangkan Panitia pelaksana diketuai Ermalena Muslim dengan wakil Ahmad Farial.
Peserta muktamar sebanyak 1.641 orang terdiri atas 379 orang dari DPP, 93 orang dari DPW, 1.169 orang dari DPC. “DPW dan DPC ini turunan dari hasil Muktamar Bandung. Tidak ada DPW dan DPC baru,” kata Emron menambahkan.
Emron menegaskan, pelaksanaan Muktamar untuk islah ini merupakan hasil kesepakatan bersama kedua pihak yang bertikai setelah melakukan sedikitnya 25 kali pertemuan, tiga pertemuan di antaranya dilakukan di ruang kerja Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
“DPP PPP menyampaikan terima kasih setulusnya kepada pemerintah yang sempat memfasilitasi beberapa kali pertemuan islah,” ujarnya.
DPP PPP berencana menemui Presiden Joko Widodo untuk beraudiensi sekaligus mengundang Kepala Negara membuka Muktamar untuk islah itu.
Terkait adanya gugatan Djan Faridz dan Dimyati Natakusumah selaku Ketua Umum dan Sekjen DPP PPP hasil Muktamar Jakarta, Emron menyatakan, hal tersebut tidak akan menghambat pelaksanaan Muktamar islah.
“Kami tetap berharap Pak Djan Faridz dan Pak Dimyati duduk bersama kami di Muktamar VIII untuk islah,” kata Emron.
Dalam konferensi pers itu hadir juga anggota Mahkamah Partai PPP dan sejumlah senior PPP, antara lain Bachtiar Chamsyah, Zain Badjeber, Asiyah Amini. Mahfudloh Aly Ubaid, Abdullah Syarwani serta pengurus harian DPP PPP hasil Muktamar Bandung seperti Ermalena Muslim, Fernita Darwis, Mansyur Kardi, dan Safruddin Anhar. (ANT)
