tirto.id - Sandhy Sondoro adalah penyanyi asal Indonesia yang sudah lama malang melintang di industri musik tanah air. Kini, namanya menjadi sorotan karena diduga melakukan like pada video panas di media sosial Twitter. Bahkan, namanya menjadi trending topic di Twitter. Seperti apa karier musiknya?
Sandhy Sondoro adalah penyanyi yang sering dikaitkan dengan kiprahnya di luar negeri. Tahun 2017 lalu, ia pernah menjadi juara di kompetisi international Music Festival White Night of St. Petersburg, Rusia.
Di tahun yang sama, ia juga mengawali debutnya di London dalam konsernya bersama band Inggris yang tampil di club O2 Academy Islington, London, Sabtu malam (7/10/2017). Selain tampil di London, Sandhy Sondoro sebelumnya tampil di Manchester.
Ia mengaku bahwa senang bisa tampil di London Inggris yang menjadi kiblat dan juga yang melahirkan kelompok musik legendaris seperti The Beatles dan Bee Gees.
Dilansir dari situs resminya, Sandhy Sondoro memulai karier musiknya di Jerman sekaligus belajar tentang arsitektur. Di negara itu, ia bergabung dengan band di kampusnya. Kala itu, mereka membawakan ulang lagu-lagu Van Halen, Mr. Big hingga The Black Crowes.
Pada tahun 1998, Sandhy pindah ke Berlin dan mulai bernyanyi di bar dan klub. Kemudian, pada tahun 2005, ia tampil di acara "Berlin for Asia", sebuah konser amal untuk korban gempa dan tsunami di Samudra Hindia 2004.
Sandhy menemukan pendengar yang lebih luas lagi melalui sebuah acara TV populer di Jerman bernama, SSDSDSSWEMUGABRTLAD. Hal ini tak lama ia merilis singlenya berjudul "Down On The Streets". Pada 25 April 2008, ia merilis album debutnya "Why Dont We".
Seperti dilansir Antara, pada tahun 2009, Shandy Sondoro dan penyanyi Ukraina, Jamala ditetapkan sebagai juara bersama di festival penyanyi muda internasional New Wave 2009 yang berlangsung di Pantai Yurmala, Latvia.
Pada tahun 2010, ia meluncurkan album berjudul "Sandhy Sondoro", kemudian "Find The Way" pada 2011. Dalam ajang Anugerah Musik Indonesia 2011, dia meraih penghargaan sebagai Penyanyi Solo Pria terbaik.
Editor: Agung DH
