tirto.id - Presiden Partai Buruh cum Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengecam keras Sudirman Said, anggota Tim 8 Anies Baswedan yang mengobok-obok internal KSPI.
Said meminta Sudirman Said agar tidak melakukan playing victim yang seolah-olah selama ini calon presiden (capres) Anies dianiaya, dizalimi, diperlakukan tidak santun.
Menurut Said, apa yang dilakukan oleh Sudirman Said terhadap KSPI, buruh Indonesia, dan Partai Buruh adalah cara-cara yang tidak santun, menzalimi, dan merugikan.
"Jadi tidak benar, kalau capres Anies menjadi playing victim, orang yang dianiaya, orang yang dizalimi. Karena Sudirman Said, dan segelintir elite pimpinan buruh melakukan cara yang diprotes kepada orang-orang yang memperlakukan Anies," kata Said dalam pernyataan resmi yang diterima reporter Tirto, Senin (7/8/2023).
Said memastikan internal KSPI dan Partai Buruh saat ini solid. Menurut dia, apa yang dilakukan segelintir elite berbeda dengan yang di bawahnya.
Said Iqbal memprediksi capres Anies akan kalah di kawasan-kawasan industri. Ia menyebut Anies hanya akan mendapatkan “pepesan kosong" dengan cara-cara Sudirman Said dan segelintir elite buruh.
"Saya ingin katakan pepesan kosong dan bisa dipastikan capres Anies akan kalah di kawasan kawasan industri di seluruh Indonesia kalau cara-cara Sudirman Said dan segelintir elite dilakukan terus dengan cara mengadu domba dan mengobok-obok," pungkas Said Iqbal.
Terpisah, Sudirman Said membantah dirinya mengobok-obok internal KSPI. Ia mengatakan Anies dan tim tidak memiliki kapasitas untuk mengobok-obok internal KSPI.
"Anies dan seluruh tim tidak memiliki kapasitas mengobok-obok, tapi juga ingin mengajak berpolitik santun, hangat, dan saling menghormati," kata Sudirman kepada reporter Tirto, Senin (7/8/2023).
Ia mengatakan Anies dan seluruh tim menghormati sikap politik setiap individu, komunitas, dan organisasi manapun, termasuk organisasi para pekerja.
Sudirman lantas menyarankan kepada Said Iqbal agar tabayun ke sesama organisasi pekerja, bukan melontarkan tuduhan atas hal yang tidak mungkin mereka lakukan.
"Anies dan seluruh tim tidak memiliki kapasitas mengobok-obok, tapi juga ingin mengajak berpolitik santun, hangat, dan saling menghormati," pungkas Sudirman.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Reja Hidayat
