tirto.id - AC Milan resmi mendatangkan Rafael Leao dari LOSC Lille pada Jumat (2/8/2019) waktu Indonesia. Pemain berusia 20 tahun itu dilaporkan harus ditebus Rossoneri dengan mahar sebesar 35 juta euro. Digadang-gadang, Rafael akan menjadi tandem yang pas bagi Krzysztof Piatek.
"Saya dulu selalu memilih AC Milan di PlayStation karena itu tim yang sangat kuat, klub telah memenangkan Liga Champions berkali-kali," kata pemain kelahiran kepada laman resmi AC Milan.
"Banyak pemain hebat ada di sini di masa lalu, dan meskipun saya tidak pernah menontonnya secara langsung, saya telah melihat banyak video Maldini, Rui Costa, Kaka, Seedorf. Mereka semua hebat yang telah menulis sejarah sepak bola. Sangat menyenangkan berada di sini juga.
Dari 24 penampilan bersam Lille di Ligue 1, Leao mencatatkan 8 gol dan 2 assist. Antara Desember 2018 hingga Januari, dia mencetak empat gol beruntun saat melawan Nimes, Toulouse, Caen, dan Amiens.
Dengan postur 188 cm, Leao biasanya diposisikan sebagai penyerang tengah dalam formasi 4-2-3-1 dan difungsikan sebagai tembok untuk membuka ruang bagi lini sayap. Perannya tersebut membuat rekannya, Nicolas Pepe, mencetak 22 gol.
Sementara pelatih anyar AC Milan, Marco Giampaolo, menggunakan skema 4-3-1-2. Hengkangnya Patrick Cutrone ke Wolverhampton membuat posisi Leao sebagai tandem Krzysztof Piatek di lini depan semakin jelas.
"Bermain dengan dua pemain depan daripada satu memberi Anda peluang lebih baik untuk mencetak gol, karena yang satu bisa tetap berada di tengah, sementara yang lain memiliki lebih banyak kebebasan untuk berkeliaran," imbuh Leao.
"Piatek adalah striker hebat yang sudah membuktikan dirinya di Genoa dan terus mencetak gol di Milan, jadi saya berharap bisa memberinya banyak assist. Semakin banyak gol yang dia cetak, semakin baik tim akan melakukannya."
Kolumnis Football Italia, Vilizar Yakimov menyebut Rafael Leao mirip seperti tandem Piatek di Genoa, Christiano Kouame. Yakimov menyebut Piatek tampil lebih efektif ketika memiliki pasangan di lini depan.
Tercatat, Piatek membukukan 19 gol serta 1 dari 21 penampilan bersama Genoa di bawah racikan Davide Ballardini yang menggunakan sistem 3-4-1-2. Sementara di skema 4-3-3 racikan Gennaro Gattuso, El Pistolero hanya mencetak 11 gol dan 1 assist dengan jumlah penampilan yang sama.
"Semua ini dapat bekerja dengan baik dalam formasi 4-3-1-2 yang disukai Giampaolo dengan Lucas Paqueta menempati peran trequartista, Piatek dan Leao berpasangan di depan," tulis Yamikov.
"Namun, harus dikatakan bahwa Leao pun mampu bermain lebar juga dan berpotensi mengisi peran sayap kiri dalam pengaturan 4-3-3, karena posisi ini terbukti bermasalah untuk Milan di masa lalu, dengan masing-masing Hakan Calhanoglu dan Samu Castillejo berjuang untuk tampil di sana."
AC Milan akan memulai petualang di Serie A 2019/2020 dengan mengunjungi markas Udinese terlebih dahulu pada 24 Agustus mendatang.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Ibnu Azis
