tirto.id - BCA Digital, melalui platform perbankan digitalnya blu by BCA Digital, mencatatkan 2,4 juta nasabah yang mayoritas (60%) merupakan nasabah baru.
Head of Corporate Planning BCA Digital, Yoga T. Susilo, mengatakan bahwa peningkatan nasabah per 31 Desember 2024 juga menjadi kontribusi signifikan blu by BCA terhadap pertumbuhan principal dengan lonjakan laba bersih sebesar 134,5 persen.
“Pada tahun 2024, BCA Digital mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 134,5 persen secara tahunan, dari Rp46 miliar pada 2023 menjadi Rp108 miliar pada 2024,” ujar Yoga dalam sesi Mini Studio BCA Digital di BCA Expoversary yang digelar di ICE BSD Tangerang, Jumat (21/2).
Yoga menambahkan, tren positif ini juga didukung oleh peningkatan total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 30,7% mencapai Rp11,7 triliun, serta penyaluran kredit yang meningkat sebesar 40,5% mencapai Rp6,5 triliun.
Keberhasilan layanan perbankan digital yang menargetkan kalangan digital savvy ini diperoleh dari kemampuan blu by BCA Digital meraih nasabah dari kalangan muda. Head of Marketing & Communications BCA Digital, Ruli Hilmawan Nugroho, mengatakan nasabah blu by BCA didominasi milenial. Namun, Ruli menyampaikan blu by BCA berpotensi dalam meraih pasar yang lebih luas.
“Kita ngeliat komposisinya memang besar di milenial, tapi dengan kita punya bluAccount for Teens itu berarti kita akan ramp up pengguna di gen Z dan lebih muda,” tutur Ruli.
Menurut dia, bluAccount for Teens mampu memberikan literasi dan inklusi keuangan sedari dini, sehingga menjawab kebutuhan orang tua dalam menumbuhkan kepedulian finansial anak.
“Karena tadi parents itu ngerasa terjawab, terus teens-nya juga ngerasa sebetulnya ada bridging di mana produk ini bisa mewakili ekspektasi orang tua, tapi juga kebutuhan mereka buat punya pengelolaan keuangan sendiri. Jadi, ketemu di tengah,” jelasnya.
Produk dari blu by BCA Digital ini telah mendapatkan rekor MURI sebagai layanan digital perbankan untuk remaja dengan saldo rata-rata tertinggi. Per 31 Desember 2024, terdapat 2,5 ribu pengguna dengan rata-rata DPK mencapai Rp2,9 miliar dengan saldo rata-rata lebih dari Rp1,1 juta per rekening.
Sebagai layanan perbankan yang disebut dengan anak bungsu BCA sebab baru berusia 3 tahun, capaian ini menjadi catatan positif. Karena itu, Ruli mengatakan BCA Digital optimistis dapat mengembangkan nasabahnya dari berbagai kalangan usia.
“Kita melihat bahwa digital savvy sebagai profil itu tidak hanya melulu belong ke anak muda. Makin ke sini juga sebetulnya kebutuhan untuk pakai produk-produk finansial digital, transaksi digital makin besar. Jadi memang kita ada effort untuk establish literasi dasar untuk digital itu terbuka untuk semua umur. Di situ sebetulnya kita bisa lihat, sebetulnya (blu by BCA) bisa cocok buat menjangkau ke yang umurnya lebih dewasa,” tambahnya.
Adapun bicara soal strategi mendatang, Ruli menyampaikan bahwa blu by BCA memegang prinsip yang selalu sama. Ruli menekankan bahwa sobatblu, sebutan untuk nasabah Blu by BCA, merupakan prioritas.
“Kalau bicara 2024 dan 2025 sebetulnya strategi kita tetap sama by principle. Sama itu maksudnya gimana? Maksudnya, kita selalu yakin bahwa jawaban ada di sobatblu,” tegasnya.
Pada tahun ini, Ruli menyampaikan bahwa BCA Digital akan segera menghadirkan produk-produk teranyar yang di antaranya adalah bluRDN, pembaruan pada bluExtraCash, dan BCAlife x BCAdigital.
Sebagai informasi, sebelumnya, BCA Digital telah meluncurkan bluSaving untuk memudahkan nasabah membuka hingga 20 sub rekening dalam satu akun utama, bluGether untuk fitur tabungan bersama, serta kolaborasi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang memungkinkan sobatblu membayar zakat dan donasi melalui aplikasi Blu.
Editor: Tim Media Service
