Purbaya: Saya Yakin Ekonomi Kita Triwulan IV Tumbuh di Atas 5%

tirto.id - Bank Dunia baru saja merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaru. Dalam laporan East Asia and the Pacific Economic Update edisi Oktober 2025, diperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 4,8 persen, meningkat tipis dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,7 persen.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dirilis Bank Dunia ini jauh di bawah target pemerintah sebesar 5,0 persen. Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengakui adanya perlambatan ekonomi di kuartal III-2025.

Dia menjelaskan, perlambatan ekonomi di kuartal III ini lebih disebabkan oleh persoalan domestik, di mana dalam beberapa bulan lalu terjadi unjuk rasa di berbagai daerah.

“Mungkin ya kuartal ketiga akan lambat karena emang perlambatan kemarin kan. Anda lihat demo-demo itu kan. Itu sebetulnya indikasi ekonomi yang melambat,” katanya di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Namun begitu, dia memperkirakan bahwa pada kuartal IV-2025 akan menjadi momentum pembalikan perekonomian. Dalam hitungannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal terakhir tahun ini akan tumbuh di atas 5 persen.

“Saya yakin ekonomi kita triwulan keempat tumbuhnya akan di atas 5 persen. Dia sih prediksi 5,5 persen. Triwulan keempat aja ya,” ujarnya.

Optimisme Purbaya ini didukung oleh indikator penyaluran kredit perbankan yang sudah mencapai dua digit. Dia menjelaskan, saat ini penyaluran kredit di salah satu perbankan sudah meningkat dari 8 persen ke 11 persen.

Artinya, dana pemerintah yang ditempatkan di Bank Himbara sebesar Rp200 triliun mulai tersalurkan ke masyarakat. Dia berharap peningkatan penyaluran kredit ini juga diikuti oleh bank-bank lainnya.

“Sekarang kredit kita sudah tumbuh di satu bank dari 8 persen ke 11 persen naiknya. Saya harapkan di tempat lain juga seperti itu. Dan saya yakin ekonomi kita triwulan keempat tumbuhnya akan di atas 5 persen,” ucapnya.

Dia pun yakin dengan sejumlah langkah yang ia ambil laju perekonomian Indonesia akan terus membaik ke depan. Meskipun terseok-seok di bawah target dalam beberapa kuartal terakhir.

“Artinya saya nggak penting pernah jatuh. Yang penting ke depan arahnya ke mana. Karena akan lihat ke depan akan naik terus. Bukan meroket,” candanya.