tirto.id - Zilvia Iskandar akan menjadi moderator untuk acara debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) keempat 2024. Acara debat capres dan cawapres keempat itu akan berlangsung pada Minggu (21/1/2024).
Menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU) Zilvia Iskandar akan memimpin jalannya debat bersama moderator lainnya, yaitu Retno Pinasti. Baik Zilvia maupun Retno sama-sama berasal dari kalangan jurnalis.
Debat keempat capres-cawapres kali ini diarahkan oleh dua moderator perempuan. Hal ini sedikit berbeda dengan debat-debat sebelumnya, di mana moderator terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki.
Terlepas dari hal tersebut, kedua moderator debat pemilihan presiden (Pilpres) 2024 kali ini terpilih karena alasan yang kuat. Zilvia maupun Retno dinilai KPU sama-sama memiliki kompetensi dan pengalaman.
"Kalau ini sih urusannya pengalaman, kompetensi, dan kemudian mewakili juga dari stasiun televisi penyelenggara," Komisioner KPU RI, August Mellaz, di Gedung KPU RI, Rabu (17/1/2024).
Debat keempat capres-cawapres keempat sekaligus merupakan debat cawapres ke-2. Pada debat kali ini dikhususkan bagi cawapres yang akan maju di Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Ketiga cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, akan bertemu di panggung dan saling mengemukakan gagasan mereka.
Setidaknya ada enam tema debat cawapres 2024 keempat. Keenam tema tersebut adalah pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Jadwal debat cawapres kedua 2024 akan berlangsung malam ini, jam 19.00 WIB. Acara debat Pilpres ke-4 tayang di YouTube KPU RI, SCTV, Indosiar, dan Metro TV.
Profil Zilvia Iskandar dan Rekam Jejaknya
Zilvia Iskandar merupakan jurnalis dan pembawa berita yang kini bekerja di stasiun televisi Metro TV. Wanita kelahiran 2 Februari 1990 ini, merupakan keturunan Tionghoa dengan nama kecil Aling.
Zilvia Iskandar adalah salah satu jurnalis ternama di Indonesia. Sosoknya sudah sering tampil di layar kaca membawakan berbagai acara berita.
Zilvia Iskandar menghabiskan masa kecilnya di Kepulauan Bangka Belitung. Ia menempuh pendidikan hingga SMA di sebuah wilayah bernama Manggar, Belitung Timur.
Selama menjalani sekolah menengah, Zilvia aktif berorganisasi dan mengikuti berbagai perlombaan. Di usianya ke-16, Zilvia terpilih sebagai duta wisata wilayah setempat, yaitu Dayang Belitung Timur dan Dayang Bangka Belitung selama dua tahun berturut-turut.
Begitu lulus SMA, Zilvia memutuskan untuk pindah ke Jakarta untuk berkuliah. Zilvia menempuh pendidikan tinggi di Bina Nusantara (BINUS) University jurusan Sastra Inggris.
Zilvia tergolong sebagai mahasiswa yang aktif di organisasi kampus. Ia bahkan memperoleh penghargaan sebagai The Best Student Organization in BINUS pada 2008.
Tak hanya aktif berorganisasi, Zilvia juga unggul di bidang akademik. Hal ini terbukti dari prestasinya yang berhasil menjadi lulusan terbaik 2012 dengan predikat summa cum laude.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Zilvia mulai meniti karier sebagai jurnalis. Ia memutuskan untuk bergabung ke Metro TV pada 2012 lewat Journalist Development Program dan menjadi reporter.
Ia banyak menangani liputan-liputan yang berkaitan dengan politik dan hukum. Setelah hampir satu tahun bergabung dengan Metro TV, Zilvia akhirnya ditunjuk menjadi presenter sebuah acara berita di Metro TV pada 2013.
Acara pertama yang ia bawakan di stasiun televisi tersebut adalah Headline News dan Metro Malam. Berkat kepiawaiannya dalam membawakan acara, Zilvia sering ditunjuk untuk menjadi pembawa acara berbahasa Indonesia maupun Inggris.
Ia pernah terlibat dalam acara spesial Pemilu, yaitu Partai Bicara (2019) dan Kandidat Bicara (2018) yang tayang di Metro TV. Tak hanya itu, Zilvia pernah membawakan acara dialog eksklusif bersama mantan Ketua KPK Antasari Azhar dalam program Metro Pagi Primetime.
Sepanjang kariernya di bidang jurnalis, Zilvia berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan. Salah satu penghargaan bergengsi yang pernah ia terima adalah sebagai Presenter Berita Terbaik dari Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2017.
Ia juga masuk dalam nominasi Best Current Affairs Presenter di Asian Television Awards 2019.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora
