tirto.id - Presiden Genoa, Enrico Preziosi menyebutkan, jadwal Liga Italia 2019/2020 yang saat ini dihentikan sementara karena pandemi corona bisa saja dimulai kembali pada 9 Mei 2020. Namun, itu hanya akan terjadi jika situasi memungkinkan.
"Lega Serie A dan FIGC sudah bersepakat (jadwal Liga Italia dilanjutkan kembali) pada 9 Mei 2020 andai situasi (terkait) virus corona mengizinkan. Pemain butuh kembali berlatih lebih dahulu untuk kembali ke bentuk terbaik, jadi butuh beberapa pekan," kata Preziosi kepada Radio Kiss Kiss.
Berdasarkan konferensi video UEFA dengan 55 asosiasi sepak bola anggota mereka, disepakati bahwa Euro 2020 akan diundur pada musim panas tahun depan. Langkah ini diambil UEFA agar liga-liga domestik Eropa yang kompetisinya saat ini tertunda, dapat menyelesaikan musim 2019/2020.
"Langkah ini akan membantu semua kompetisi domestik, yang saat ini ditunda karena darurat COVID-19, dapat diselesaikan," keterangan dalam situs web resmi UEFA.
Saat ini, liga-liga domestik Eropa dihentikan dengan jangka waktu yang berbeda-beda dan jadwal sisa yang beragam pula. Serie A Liga Italia terhenti sementara pada giornata ke-26, dengan pemimpin klasemen Juventus (63 poin) yang unggul satu angka dari Lazio.
Di Serie A sendiri, ada 12 tim yang sudah berlaga 26 kali. Namun, terdapat 8 tim, termasuk di antaranya Internazionale dan Atalanta, yang baru tampil dalam 25 pertandingan. Artinya, tim-tim ini masih harus menyelesaikan 12 atau 13 laga lagi sebelum menutup musim.
Liga Spanyol disetop sampai jornada ke-27 sehingga masih ada 13 pertandingan yang mesti dirampungkan Barcelona, Real Madrid, hingga Atletico Madrid. Liga Inggris tertunda di pekan 29, dengan kondisi Liverpool sang pemuncak klasemen butuh 2 kemenangan lagi untuk menyegel gelar Premier League pertama mereka.
Diundurnya Euro 2020 menjadi tahun depan, akan memudahkan liga-liga domestik Eropa menyelesaikan kompetisi. Apalagi, UEFA memberi patokan bahwa liga domestik dapat dimainkan hingga 30 Juni 2020, atau melebihi waktu normal pada akhir Mei atau awal Juni.
Sorotan layak mengarah kepada Italia karena negara ini adalah negara dengan kasus virus corona terbanyak kedua setelah Cina. Berdasarkan data Global Cases by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) di Johns Hopkins University hingga Selasa (17/3), Italia kini memiliki 31.506 kasus positif COVID-19 dengan rincian 2.503 meninggal dan 2.941 dinyatakan pulih.
Dengan tingkat kasus positif COVID-19 yang demikian banyak, pemerintah Italia melalui Perdana Menteri Giuseppe Conte mengeluarkan dekret yang salah satu isinya melarang aktivitas olahraga hingga 3 April 2020. Menurut Enrico Preziosi, bisa saja dekret isolasi di Italia diperpanjang.
"Terus terang sulit untuk membuat prediksi sekarang, karena kita harus berharap virus (corona) tidak menyebar lebih banyak lagi. Saya pikir keputusan lockdown pemerintah akan diperpanjang hingga melebihi masa Paskah," kata sang presiden Genoa.
Editor: Iswara N Raditya
