tirto.id - Pertandingan pekan ke-22 Liga Italia Serie A 2018/2019 akan mempertemukan pemuncak klasemen Juventus vs Parma pada Minggu (3/2/2019) di Allianz Stadium, Turin. Laga ini diprediksi akan menjadi misi bagi tuan rumah untuk kembali ke jalur kemenangan usai menelan kekalahan di ajang Coppa Italia.
Kekalahan telak 3-0 dari Atalanta dalam ajang Coppa Italia pada Kamis (31/1) lalu memang tidak berpengaruh terhadap posisi di klasemen, namun di mental para pemain. Hasil tersebut menjadi kekalahan terbesar Juventus pada musim 2018/2019 setelah sempat takluk 1-2 dari MU di Liga Champions dan Young Boys, di ajang yang sama.
Akan tetapi pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, diyakini akan memanfaatkan betul laga kandang melawan Parma Minggu esok untuk bangkit dari kekalahan. Allegri merasa Parma yang berstatus sebagai tim promosi tidak dapat dianggap remeh serta patut mendapat pujian. Selain itu, ia menekankan kepada anak asuhnya untuk kembali ke jalur kemenangan jika masih ingin merengkuh Scudetto dan menjaga jarak tetap jauh dari kejaran Napoli.
“Parma layak mendapat pujian untuk musim yang mereka alami. Mereka adalah tim yang dibor dengan baik yang memiliki hasil bagus. Mereka telah memenangkan dua dari tiga pertandingan tandang terakhir mereka dan memiliki pemain-pemain mahir dan mahir di depan. Kami harus berada dalam permainan kami. Kami masih memiliki banyak pertandingan untuk dimenangkan jika kami ingin merebut kembali Scudetto dan kami harus menjaga Napoli pada jarak yang aman," kata mantan pelatih AC Milan itu.
Sang tamu, Parma, juga mengalami kekalahan dramatis di laga terakhir mereka di ajang liga ketika menjamu SPAL. Sempat unggul 2 gol, lini pertahanan Crociati tidak mampu menahan balasan 3 gol dari SPAL dan memaksa mereka meraih kekalahan di kandang dua kali beruntun.
Anak buah Roberto D'Aversa sendiri masih berada di peringkat 12 klasemen dengan koleksi 28 poin. Roberto Inglese dan kawan-kawan hanya berselisih 5 poin dari zona Europa League yang dihuni Sampdoria di peringkat 6. Langkah berat untuk meraih kemenangan dan beranjak dari peringkat 12 disadari betul oleh D'Aversa. Kendati demikian, ia akan berusaha membimbing anak asuhnya meraih hasil semaksimal mungkin.
"Kami akan melawan salah satu tim terkuat di Eropa. Mereka mengalami kesulitan terakhir kali tidak hanya karena cedera pada pemain seperti Chiellini, tetapi juga karena cara Atalanta menangani berbagai hal. Kami harus bermain dengan intensitas, kompak dan mulai dengan keyakinan untuk mencoba dan mendapatkan hasil terbaik, bahkan di tempat yang sulit," ucap D'Aversa realistis.
Juventus berhasil memenangkan pertemuan perdana dengan Parma di Ennio Tardini dengan skor 2-1. Gol penentu kemenangan Bianconeri dicetak oleh Blaise Matuidi pada menit 58 usai kedua tim bermain imbang 1-1 di babak pertama. Lawatan terakhir Parma ke markas Juventus sendiri berakhir tragis, mereka kalah secara memalukan dengan skor 7-0 pada musim 2014/2015 di mana mereka harus terdegradasi pada akhir musim.
Laga ini sendiri diprediksi akan berjalan menarik mengingat Parma memiliki serangan-serangan balik cepat yang patut diwaspadai tuan rumah. Cederanya Leonardo Bonucci dan masih diragukannya Giorgio Chiellini untuk tampil membuat Daniele Rugani sepertinya akan menjadi tumpuan lini belakang. Namun Mario Mandzukic dipastikan akan kembali bermain dalam skema 4-2-3-1 Allegri.
Sementara itu Parma akan tampil dengan kekuatan penuh tanpa adanya masalah pemain yang cedera dan terkena akumulasi. Skema 4-3-3 dengan Gervinho dan Roberto Inglese di lini depan kemungkinan besar tetap akan menjadi andalan D'Aversa. Prediksinya, Parma akan memberikan perlawanan sengit kepada Juventus dan jika tuan rumah lengah bukan tidak mungkin sang tamu akan mencuri poin.
Editor: Gilang Ramadhan
