tirto.id - Distributor musik Iriver mengumumkan bahwa album baru BTS Map of the Soul: Persona mencatat rekor karena pemesanan telah mencapai 2,6 juta keping.
Iriver mengumumkan pada Selasa (19/3/2019), pre-order album baru BTS total telah mencapai 2.685.030 hanya dalam waktu 5 hari, yakni setelah dibuka dari 13 Maret hingga 17 Maret 2019, seperti dilansir Soompi.
Pre-order ini berhasil memecahkan rekor BTS sebelumnya untuk album Love Yourself: Answer yang hanya meraih 1,5 juta keping pre-order.
Selain itu, Map of the Soul: Persona berada di puncak penjualan terbaik Amazon selama 7 hari berturut-turut.
Album Map of the Soul: Persona akan dirilis di seluruh dunia pada 12 April. Sementara itu, BTS akan melakukan penampilan comeback pertama mereka di acara komedi “Saturday Night Live (SNL)” di channel NBC, Amerika Serikat pada hari berikutnya, yakni 13 April 2019 bersama Emma Stone sebagai host, seperti dilansir akun Twitter SNL.
Secara khusus, album ini akan membangkitkan harapan publik lebih dari sebelumnya. Album ini digadang-gadang akan menerima penghargaan di Billboard Music Awards yang akan digelar pada Mei 2019.
BTS juga telah memenangkan nominasi untuk Top Social Artist Award di ajang penghargaan tersebut selama 2 tahun berturut-turut.
Sementara, setelah comeback, BTS juga akan disibukkan dengan jadwal tur dunia yang bertajuk Love Yourself: Speak Yourself.
Tur ini akan dilaksanakan di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Jepang mulai Mei 2019 mendatang, dimulai dari Los Angeles (4-5 Mei), Chicago (11-12 Mei), New Jersey (18-19 Mei), Sao Paulo (25 Mei), London (1-2 Juni), dan Paris (7-8 Juni).
Setelah menyelesaikan tur di kedua benua, yakni AS dan Eropa, BTS berencana akan mengunjungi Osaka, Jepang untuk melanjutkan tur dunia mereka, di mana mereka akan tampil dari 6-7 Juli 2019 di Yanmar Stadium Nagai, dan akan diikuti oleh konser terakhir, mulai 13-14 Juli, di Stadium Shizuoka Ecopa, Shizuoka, Jepang.
Menurut resmi BTS, tiket tur dunia BTS Love Yourself: Speak Yourself kali initelah ludes terjual, baik di AS, Eropa maupun Jepang.
Editor: Yulaika Ramadhani
