tirto.id - Capres 02 Prabowo Subianto menggelar konferensi pers untuk mengomentari perkembangan proses penghitungan suara Pilpres 2019. Prabowo sempat menyatakan ada sejumlah hal yang merugikan kubunya dalam pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019.
"Banyak surat suara tidak sampai, TPS buka jam 11, banyak hal-hal yang, [seperti] pendukung kita enggak dapat undangan [memilih], dan sebagainya. Belum lagi banyaknya surat yang sudah dicoblos 01," kata Prabowo di jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Rabu sore (17/4/2019).
Namun demikian, dia mengklaim, bahwa berdasarkan exit poll yang digelar kubunya di sekitar 5.475 TPS sampel dari 34 provinsi, Prabowo-Sandiaga menang dengan keunggulan 55,45 persen.
Selain itu, Prabowo juga mengklaim menang Pilpres 2019 versi quick count dengan keunggulan 52,25 persen.
"Mohon semua relawan untuk mengawal kemenangan kita di TPS dan kecamatan. Juga saya tegaskan di sini pada rakyat bahwa ada upaya lembaga-lembaga survei-survei tertentu yang memang sudah bekerja untuk satu pihak. Untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah," kata Prabowo.
Dia pun meminta para pendukung dan relawan paslon 02 untuk tidak terpancing dan bersikap emosional serta tetap mengawasi TPS.
Prabowo juga mengingatkan agar para pendukung dan relawan paslon 02 tidak melakukan tindakan anarkis dan tetap fokus mengawal "kemenangan."
Saat menyampaikan pernyataan dalam konferensi pers itu, Prabowo didampingi sejumlah tokoh pendukungnya, seperti Djoko Santoso, Shohibul Iman, Yusuf Martak, Dahnil Anzhar Simanjuntak, dan Sufmi Dasco Ahmad.
Namun, anehnya, dalam konferensi pers tersebut, Prabowo tidak didampingi Cawapres 02 Sandiaga Salahuddin Uno.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom
