tirto.id - Mabes Polri mengimbau kepada tim sukses pasangan calon capres-cawapres untuk melapor ke kepolisian jika ingin mengadakan nonton bareng (nobar) debat keempat Pemilu 2019.
“Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak akan mengadakan nobar debat. Untuk nobar, silakan timses mengadakannya, tapi harus melapor (urus izin) ke pihak Polda Metro Jaya,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (29/3/2019).
Selain itu, titik pemberangkatan dan rute paslon menuju lokasi debat di Hotel Shangri-la juga menjadi pengamanan aparat.
“Kami akan amankan jalur, pasti akan ada sterilisasi jalur tersebut mulai dari keberangkatan hingga kepulangan kembali,” ujar Dedi.
Skenario pengamanan oleh Polri, lanjut dia, sudah dilakukan secara maksimal dan memitigasi kerawanan yang mungkin terjadi saat debat capres.
Sehingga dalam acara kali ini, polisi akan memasang kamera pengenal wajah (face recognition) dan CCTV mobile.
Jika terjadi sesuatu hal, sambung Dedi, polisi dapat mengecek latar belakang orang tersebut berdasarkan data pengenalan wajah.
Sedangkan CCTV mobile akan dipasang di area internal debat, lokasi parkir serta jalan raya sekitar Hotel Shangri-la.
Alasan pemasangan peralatan tersebut agar kepolisian dapat mengantisipasi adanya insiden yang tidak diinginkan, seperti ledakan di sekitar lokasi debat kedua pada 17 Februari lalu di Senayan.
“Berdasarkan pengalaman debat kedua, akan ada beberapa mobil khusus untuk memantau area sekitar lokasi debat,” jelas Dedi.
5.000 personel gabungan TNI dan Polri juga siap mengamankan acara tersebut dan empat lapis keamanan masih diterapkan.
Ring satu merupakan area yang dijaga oleh Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) sebab ada Jokowi.
Area ring dua yaitu area Hotel Shangri-la yang akan dijaga oleh TNI dan Polri.
Ring tiga merupakan halaman parkir dan ring empat yaitu jalur keluar-masuk paslon termasuk jalur evakuasi jika terjadi sesuatu hal dan jalan raya.
Debat keempat akan diikuti oleh Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Mereka akan beradu gagasan ihwal ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
