tirto.id - Polda Metro Jaya masih memeriksa enam orang yang diduga sebagai perusuh saat demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di DKI Jakarta. Mereka ditangkap di sekitar Gedung DPR RI dan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).
"Yang tidak terlibat tindak pidana sudah dikembalikan, dijemput. Tapi ada enam orang di antaranya itu (yang) kami lanjutkan ke proses penyidikan," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Selasa (12/4/2022).
Polisi menyita barang bukti berupa senjata tajam dan ketapel beserta kelereng dari keenam orang tersebut.
Berdasar hasil pemeriksaan sementara, enam orang tersebut bukanlah mahasiswa. "Ada yang pelajar, kedua adalah tidak bekerja, ketiga tidak bekerja, keempat pedagang, kelima buruh, dan keenam tukang sate. Berarti tidak ada yang pekerjaannya mahasiswa,” ujar Tubagus.
Enam orang ini menuju ke titik aksi karena mengikuti ajakan demonstrasi yang tersebar di media sosial.
Dalam keterangan terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan kepolisian masih menelusuri dugaan keterlibatan kelompok anarko pada demo 11 April 2022.
Dedi menyebut demo mahasiswa tersebut ditunggangi kelompok anarko sehingga berujung ricuh di beberapa wilyah.
Kericuhan sempat terjadi saat demo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung DPR, Kompleks Parlemen RI, Jakarta. Pada Senin hari, polisi menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa.
Selain itu, Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando babak belur dihajar sekelompok orang saat demo di depan Gedung DPR. Kepolisian tengah menyelidiki perkara ini dan menangkap sejumlah terduga pelaku pengeroyokan.
Kericuhan juga terjadi dalam demo mahasiswa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Kota Padang, Sumatera Barat; hingga Kendari, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan
