tirto.id - Pandemi virus Corona atau COVID-19 yang melanda dunia turut mempengaruhi agenda olahraga. Salah satu yang bakal terdampak adalah penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo. Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, mengakui hal tersebut.
Abe mengatakan bahwa penundaan Olimpiade 2020 sangat mungkin menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan. Gelombang pandemi Corona diakui oleh Abe membuat Jepang tidak mungkin menggelar even pesta olah raga internasional itu dengan aman.
Kepada parlemen, dilansir AFP yang dikutip dari Antara pada Senin (23/3/2020), Abe mengatakan bahwa Jepang sebenarnya masih punya komitmen tinggi untuk menggelar Olimpiade 2020 sesuai apa yang telah direncanakan.
Namun, “Jika itu menjadi sulit, mengingat mempertimbangkan [keselamatan dan kesehatan] atlet terlebih dahulu, mungkin menjadi tidak terhindarkan bahwa kami mengambil keputusan untuk menunda [Olimpiade 2020),” tambah sang perdana menteri.
Beberapa pihak memang mendesak agar pelaksanaan Olimpiade Tokyo yang semula dijadwalkan pada 24 Juli sampai dengan 9 Agustus 2020 agar ditunda. Reuters melaporkan bahwa panitia pelaksana Olimpiade Tokyo sedang menggodok opsi penundaan ini.
Keputusan final mengenai Olimpiade 2020 nantinya bakal ditentukan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang sampai saat ini belum membicarakan tentang kemungkinan pengunduran jadwal.
Namun, setelah Abe yang mewakili pemerintah Jepang bersikap serta melihat dampak pandemi COVID-19 yang semakin meluas, IOC tentunya akan mempertimbangkan kemungkinan tersebut.
Data WHO terbaru per tanggal 23 Maret 2020 pukul 17.00 WIB menyebutkan bahwa sebanyak 341.560 kasus COVID-19 telah tercatat dari seluruh dunia dengan menelan korban jiwa sebanyak 14.748 orang.
Sedangkan untuk Jepang, dalam penghitungan waktu yang sama, disebutkan telah memiliki 1.101 kasus Corona dengan 41 orang meninggal.
Editor: Fitra Firdaus
