tirto.id - Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo membantah saat dikatakan bahwa pihaknya tertutup dalam proses pemilihan calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk gantikan posisi Sandiaga Uno.
"Gak tertutup kok. Kan selesai kegiatan yang menjadi bagian dari fit and proper test biasanya kami menyampaikan rilis kepada rekan-rekan media," kata Syakir saat dihubungi reporter Tirto pada Kamis (7/2/2019).
Syakir mengatakan bahwa keterbukaan itu terlihat melalui rilis atau penyampaian yang selama ini dilakukan pihaknya ke media setelah fit and proper test atau pun forum group discussion (FGD).
"Yang penting kan informasi terkait pelaksanaan kegiatan disampaikan kepada rekan-rekan media," ujar dia.
Pelaksanaan uji kelayakan berlangsung pada Minggu (27/1/2019), sedangkan FGD pada Minggu (3/2/2019).
Rangkaian pemilihan cagub DKI Jakarta ini berlangsung secara tertutup, yakni sebatas untuk pihak-pihak yang terlibat. Wartawan maupun publik tidak dapat hadir atau mengetahui dinamika yang berlangsung di dalam.
Ada tiga kandidat calon wakil gubernur yang sejauh ini terpilih dan telah melalui tes fit and proper adalah Abdurrahman Suhaimi, Ahmad Syaikhu, dan Agung Yulianto. Ketiganya diusung oleh PKS.
Ujang Komaruddin selaku Direktur Eksekutif Indonesia Political Review menilai proses penggantian posisi Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta yang berlangsung secara tertutup menunjukkan adanya kepentingan partai yang mendahului kepentingan masyarakat, serta tidak mencerminkan nilai demokrasi.
"Bentuk tes fit and proper seharusnya terbuka. Dengan itu, proses politik ini tidak akan berlarut-larut jika para elit di DKI memang berniat untuk membangun DKI, bukan hanya untuk kepentingan pihak sendiri atau partai, sebagaimana yang terjadi selama ini," kata Ujang kepada reporter Tirto pada Kamis (7/2/2019).
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Agung DH
