tirto.id - Kista ovarium dapat dialami oleh semua wanita. Sesuai dengan namanya, kista ovarium merupakan pertumbuhan masa non-kanker yang tumbuh di sekitar ovarium.
Kista ovarium bisa dikenali dengan rasa nyeri seperti dicubit di sekitar panggul atau pinggul. Melansir dari Healthline, penyebab tumbuhnya kista ovarium dipicu oleh berjalannya siklus bulanan menstruasi.
Sebagian besar wanita memang mengembangkan kista setiap bulan dan biasanya tidak disertai gejala yang berarti. Kista ovarium sendiri adalah kantung air di folikel yang tumbuh selama ovarium melepaskan sel telur. Pertumbuhan kista fungsional tersebut dianggap normal dan aman.
Namun, terdapat kasus abnormal dimana kista tumbuh begitu besar yang menyebabkan ovarium terpelintir. Kondisi ini dapat memicu kerusakan ovarium atau tuba fallopi, menimbulkan pendarahan, hingga mengancam jiwa.
Jika kasus ini terjadi maka penderitanya harus segera mendapatkan penanganan dari dokter untuk mencegah kerusakan permanen pada ovarium. Di sisi lain, pertumbuhan kista dalam kasus normal biasanya tidak menimbulkan efek yang serius.
Meskipun tidak menyebabkan efek yang serius, pertumbuhan kista normal sering menyebabkan ketidaknyamanan. Kabar baiknya, nyeri akibat pertumbuhan kista ovarium normal bisa diatasi dengan pengobatan rumahan dan obat-obatan alami.
Daftar Obat Alami untuk Mengobati Kista Ovarium
Kista ovarium yang bisa diatasi dengan obat-obatan alami adalah kista normal yang tidak memiliki efek berbahaya.
Perlu diketahui, bahwa kondisi normal atau tidaknya pertumbuhan kista hanya dapat ditentukan oleh dokter. Sehingga, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memutuskan melakukan pengobatan rumahan atau tindakan medis.
Pada pertumbuhan kista yang normal namun menyebabkan ketidaknyamanan, rasa nyeri dapat dikurangi dengan menggunakan obat alami berikut:
1. Kunyit
Kunyit merupakan tumbuhan rempah-rempah yang mengandung efek anti-inflamasi. Mengonsumsi kunyit dapat membantu mengurangi nyeri akibat pembengkakan akibat kista.
Meski membantu mengurangi nyeri, kunyit bukanlah obat untuk mengatasi kista. Konsumsi kunyit direkomendasikan dengan cara diseduh dengan air hangat.
2. Kompres Hangat
Terapi hangat adalah cara paling efektif untuk mengurangi nyeri kista dan kram menstruasi. Kompres hangat yang bisa digunakan adalah botol berisi air hangat, pemanas listrik, atau handuk yang direndam air panas. Tempelkan kompres hangat pada bagian perut atau pinggang yang nyeri selama beberapa menit hingga rasa sakitnya mereda.
3. Pijat
Otot-otot di sekitar kista ovarium dapat menjadi tegang dan menimbulkan rasa sakit. Dilansir dari Medical News Today, ini biasanya terjadi selama periode haid. Oleh karena itu, rasa nyeri bisa diatasi dengan memijat punggung bagian bawah, paha, bokong, dan perut untuk membantu merilekskan otot dan mengurangi rasa sakit.
4. Almond
Mengonsumsi almond disarankan selama periode haid. Menurut Healthline, kacang almond memiliki kandungan magnesium yang tinggi dan membantu mengatasi ketidaknyamanan dan rasa sakit kronis. Namun, konsumsi kacang almond perlu di waspadai bagi penderita yang alergi dengan kacang-kacangan.
5. Teh Jahe
Jahe merupakan rempah-rempah lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati nyeri akibat kista ovarium. Jahe secara alami mengandung antioksidan dan antikarsinogenik.
Pada penelitian yang dipublikasikan dalam BMC Complementary Medicina and Therapies jahe dipercaya dapat menghentikan dan mencegah pertumbuhan sel kanker ovarium.
Teh jahe bisa dibuat dengan cara merebus 5 cm jahe dengan air selama 10 menit. Kemudian hidangkan dengan perasa seperti jeruk nipis atau madu.
Gejala Kista Ovarium yang Patut Diwaspadai
Pertumbuhan kista ovarium yang abnormal tidak cukup diatasi dengan pengobatan rumahan atau obat alami saja. Diperlukan penanganan medis yang tepat untuk mengatasi kista ovarium yang tumbuh abnormal dan berbahaya.
Ada beberapa gejala kista ovarium yang patut diwaspadai. Menurut Intermountain Healthcare, jika gejala-gejala ini muncul, maka penderita sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter:
- Nyeri gerakan usus.
- Nyeri ketika berhubungan seks.
- Pusing, pingsan, dan lemas.
- Napas cepat.
- Demam dengan rasa sakit.
- Muntah.
- Sakit perut parah yang datang dengan cepat.
Editor: Yantina Debora
