tirto.id - Peralihan siaran televisi (TV) analog ke digital menjadi berkah bagi penjual set top box (STB). STB sendiri adalah alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara, yang dapat ditampilkan di TV analog biasa.
Salah satu penjual perlengkapan elektronik dan listrik, Robi (24) mengakui penjualan STB laris manis di tokonya usai pemerintah mematikan siaran TV analog. Dalam sehari, dia bisa menjual empat hingga enam STB.
"Peningkatannya penjualannya lumayan bisa 90 persen. Sehari paling banyak bisa sampai enam orang beli," kata dia saat ditemui di Tokonya, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/11/2022).
Harga yang dibanderol Robi bervariasi tergantung merk STB. Mulai dari Rp190.000 hingga Rp200.000. Dia mengakui sudah meraup keuntungan Rp5 juta dari penjualan STB dalam sepekan.
"Dalam satu dus set box berisi remot, kabel yang dikoneksikan di TV, dan satu buah set top box itu sendiri dan buku panduan pemasangan," ungkapnya.
Sementara Rina, salah satu pembeli STB mengaku tidak keberatan dengan harga ditawarkan. Sebab harga yang dibanderol tidak berbeda jauh dengan di e-commerce.
"Yang penting saya bisa nonton TV lagi harga enggak masalah lah ya," katanya.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa siaran televisi digital membuat masyarakat bisa mendapatkan kualitas gambar yang lebih jernih dan canggih.
Penyebabnya sendiri dikarenakan siaran lewat transmisi analog rentan terhadap gangguan yang biasanya menyebabkan gambar televisi menjadi tidak jernih.
“Kualitas gambaran kalau TV analog ada 'semutnya', kalau cuaca bagus atau gangguan apa kepyur-kepyur. Kalau TV digital cling, betul-betul gambarnya bersih suaranya jernih dan canggih,” kata Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti, dalam sebuah webinar.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin
