tirto.id - Operasi Tinombala untuk menangkap Santoso dan kelompoknya di Poso, Sulawesi Tengah selama Ramadan tetap dilakukan. Satgas gabungan juga melakukan patroli di sekitar masjid dan fasilitas umum guna memberikan rasa aman bagi umat Muslim yang berpuasa.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar, di Jakarta, Selasa (7/6/2016). Ia memastikan, selama Ramadhan operasi Tinombala tetap berjalan. “Selama puasa, operasi Tinombala tetap berlangsung. Satgas gabungan tetap mencari Santoso dan pengikutnya,” kata dia.
Menurut Rafli, selama Ramadhan, sejumlah polisi berpatroli di sekitar masjid dan fasilitas umum di Poso yang rawan guna memberikan rasa aman bagi kaum Muslim yang beribadah puasa.
Ia mengatakan sejumlah satgas berpatroli di masjid-masjid. “Operasi Tinombala, selain untuk menangkap Santoso juga memastikan tidak mengganggu ibadah masyarakat di sana,” kata dia.
Menurut jenderal polisi berbintang dua itu, hingga hari kedua puasa, situasi di Poso masih kondusif.
Seperti diberitakan, Polri sudah melakukan Operasi Camar Maleo I hingga IV guna melakukan pengejaran terhadap Santoso dan kelompoknya, tapi Santoso belum juga tertangkap.
Kemudian setelah masa Operasi Camar Maleo berakhir, Polri melanjutkan pengejaran dengan menggandeng TNI melalui Operasi Tinombala yang dimulai sejak 10 Januari 2016.
Operasi Tinombala yang mulanya direncanakan dilakukan selama 60 hari, selanjutnya diperpanjang dua bulan setelah berakhir pada 10 Maret 2016. Operasi Tinombala jilid dua pun berlangsung sejak 10 Maret - 8 Mei 2016. Sementara Operasi Tinombala jilid tiga dimulai pada 8 Mei 2016 hingga dua bulan ke depan.
Perpanjangan masa operasi tersebut untuk memaksimalkan upaya perburuan terhadap Santoso dan kelompoknya.
