tirto.id - Pavel Nedved, direktur Juventus menegaskan, Ajax bukanlah tim yang bisa diremehkan. Keberhasilan klub Belanda tersebut menyingkirkan juara bertahan Liga Champions, Real Madrid, membuat Juve bakal waspada dalam laga 8 besar.
“Saya tidak senang atau juga tidak sedih. Ajax menyingkirkan Madrid sehingga mereka bukan tim guyonan. Saya sangat menyukai mereka [ketika] melawan Madrid sehingga kami harus sangat berhati-hati. Kami harus menghadapi Ajax dengan antusiasme besar: saya berharap terjadi dua pertandingan hebat [di perempat final," kata Nedved dikutip laman resmi UEFA.
Dari 4 pertemuan terakhir Juventus kontra Ajax, wakil Liga Italia 2 kali memenangkan laga, satu kali imbang dan satu kali kalah. Akan tetapi, catatan tersebut belum bisa menjadi tolok ukur bagi kedua tim saat ini. Pasalnya, pertemuan terakhir mereka sudah terjadi pada musim 2009/2010 silam, sedangkan saat ini keduanya telah banyak mengalami perubahan.
Juventus dan Ajax Amsterdam sama-sama melakukan come back spektakuler di babak 16 besar Liga Champions lalu. Juve mengalahkan Atletico Madrid 3-0 di Stadion Allianz, setelah tumbang 2-0 di Wanda Metropolitano. Sementara itu, Ajax yang kalah 1-2 di Johan Cruyff Arena, menang 1-4 di Santiago Bernabeu atas Real Madrid.
Menurut statistik Whoscored, dari 8 kali penampilan Ajax sejauh ini di Liga Champions 2018/2019, anak asuh Erik ten Hag telah mengoleksi 16 gol. Selain itu, dalam agresivitas penyerangan Dusan Tadic dan kolega memiliki rerata 15,8 tembakan setiap pertandingan, dengan rerata 6,9 kali tepat sasaran.
Sementara itu, di Liga Champions 2018/2019, Juventus berhasil membukukan 12 gol. Cristiano Ronaldo dan kolega memiliki rerata 17,4 tembakan dalam setiap pertandingan.
Penulis: Fabrieka Pambudi
Editor: Fitra Firdaus
