Menuju konten utama

Pandangan Para Tokoh Terkait Kasus Bom di Solo

Sejumlah tokoh Tim Evaluasi Penanganan Terorisme melakukan konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta. Tim tersebut memberikan pandangan terkait penanganan kasus peledakan bom di Mapolresta Solo harus dilakukan dengan memperhatikan asas proporsionalitas, dipantau, dan diaudit oleh satu lembaga independen

Pandangan Para Tokoh Terkait Kasus Bom di Solo
Tim Evaluasi Penanganan Terorisme yang terdiri dari (dari kiri) Franz Magnis Suseno, Haris Azhar, M. Busyro Muqoddas, Hafid Abbas, Dahnil Anzar Simanjuntak, Magdalena Sitorus, dan Siane Indriani, melakukan konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jum'at, (15/7). Tim tersebut memberikan pandangan terkait penanganan kasus peledakan bom di Mapolresta Solo harus dilakukan dengan memperhatikan asas proporsionalitas, dipantau, dan diaudit oleh satu lembaga independen. [TIRTO/Andrey Gromico]
2016/07/15/konperspeledakansolo1_ratio-16x9.JPG
Anggota Tim Evaluasi Penanganan Terorisme Franz Magnis Suseno memberi keterangan pers di Kantor Muhammadiyah terkait kasus peledakan bom di Mpolresta Solo, Jakarta, Jum'at, (15/7). Ia mengatakan penanganan terorisme harus dilakukan dengan menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia.  [TIRTO/Andrey Gromico]
2016/07/15/konperspeledakansolo2_ratio-16x9.JPG
Anggota Tim Evaluasi Penanganan Terorisme Busyro Muqoddas (tengah) memberi keterangan pers di Kantor Muhammadiyah terkait kasus peledakan bom di Mapolresta Solo, Jakarta, Jum'at, (15/7). Konsistensi dan akurasi informasi amat diperlukan masyarakat luas agar penanganan kasus terorisme.  [TIRTO/Andrey Gromico]
Sejumlah tokoh Tim Evaluasi Penanganan Terorisme melakukan konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta. Tim tersebut memberikan pandangan terkait penanganan kasus peledakan bom di Mapolresta Solo harus dilakukan dengan memperhatikan asas proporsionalitas, dipantau, dan diaudit oleh satu lembaga independen
Baca juga artikel terkait BOM SOLO atau tulisan lainnya

Editor: Andrey Gromico