tirto.id - Operator telekomunikasi Amerika Serikat Verizon seakan semakin bersemangat dengan teknologi terbaru, sejak menawarkan data LTE yang tak terbatas di jaringannya.
Selain menghabiskan dana besar untuk spektrum nirkabel baru, Verizon dilaporkan telah menguji teknologi 5G untuk penggunaan mobile dan stasioner.
Dikutip dari laman GSM Arena, Verizon bekerja sama dengan perusahaan yang berbasis di Swedia, Ericsson, untuk mengembangkan infrastruktur 5G secara luas.
Dalam uji coba, antena 5G dipasang pada mobil balap dan throughput (kecepatan transfer) terus dipantau hingga kecepatan 5+ Gbps dengan kecepatan lebih rendah sekitar 1+ Gbps. Kecepatan download puncak dilaporkan 6Gbps.
Verizon bahkan melakukan uji coba lebih jauh dengan memecahkan jendela mobil dan memberikan pengemudi kacamata VR yang akan menerima umpan dari kamera yang dipasang di atap mobil untuk menguji kecepatan yang jauh lebih cepat.
Kecepatan yang dicapai dalam uji coba tersebut diperkirakan tidak akan terealisasi saat nantinya 5G secara komersial diluncurkan. Untuk saat ini, tes tersebut menunjukkan bahwa Verizon serius dengan 5G-nya, demikian dikutip dari Antara.
Sementara itu, operator seluler Telkomsel juga melakukan uji coba teknologi seluler yang diklaim pertama kali di Indonesia dengan kecepatan akses lebih dari 1 Gigabyte per detik (Gbps).
"Uji coba ini menjadi salah satu tahapan menuju implementasi teknologi 5G di Indonesia. Kami mempertegas untuk menjadi yang terdepan dan terkini dalam penerapan roadmap teknologi broadband," kata Direktur Network Telkomsel, Sukardi Silalahi, di Jakarta.
Menurut Sukardi, meski diperkirakan layanan teknologi seluler 5G baru dioperasikan pada tahun 2020, namun Telkomsel sudah siap dan terus membangun infrastruktur sebagai pelopor industri seluler di Tanah Air.
Dengan menggandeng Huawei uji coba ini menggunakan teknologi yang menggabungkan antena 4-4 Multiple-Input Multiple-Output (MIMO), modulasi 256-Quadrature Amplitude Modulation (QAM) dan LTE Licensed-Assisted Access (LAA).
Teknologi LAA memungkinkan penggunaan spektrum unlicensed 5.8 GHz sebagai spektrum tambahan di samping spektrum LTE utama untuk meningkatkan kecepatan akses data.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri
