tirto.id - Kasus Mycoplasma Pneumoniae yang menjadi wabah di Cina beberapa waktu belakangan ini paling rentan terjadi pada anak-anak dan penderita asma. Hal tersebut karena saluran pernafasan pada anak pendek.
"Anak anak ini saluran pernafasannya pendek sehingga infeksi lebih mudah masuk ke jaringan paru-paru," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Selain itu, sistem antibodi pada tubuh anak-anak belum terbentuk secara sempurna sehingga mereka mudah terpapar bakteri. Selain anak-anak, Imran menambahkan, orang-orang dengan komorbid asma juga rentan mengalami gejala yang lebih berat dibandingkan pasien yang tidak memiliki asma.
"Orang dengan komorbid asma punya hipersensitivitas pada pernafasan. Ketika terjadi infeksi maka akan makin berat. Sudah saluran menyempit, kemudian ditambah dengan ada infeksi salurannya akan lebih kecil sehingga membuat gangguan pernafasan," urai Imran.
Hal serupa diuraikan oleh Epidemiolog, Masdalina Pane, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
"Asma adalah penyakit saluran nafas dengan dasar inflamasi (peradangan) kronik yang mengakibatkan obstruksi (penyumbatan) dan hiperreaktivitas (reaksi berlebihan) pada saluran nafas dengan derajat yang bervariasi," urai Masdalina.
Gejala asma dapat berupa batuk, terdengar suara napas wheezing (mengi), sesak napas, dada terasa seperti tertekan yang timbul secara kronik dan atau berulang, cenderung memberat pada saat terinfeksi penyakit lain.
"Ketika kuman penyakit masuk ke saluran pernafasan, itu merangsang reaksi berlebihan sebagai upaya perlindungan diri tetapi memperberat kondisi pasien," jelas Masdalina.
Menurut Masdalina, beban saluran pernafasan penderita asma akan menjadi dua kali lebih berat dengan infeksi tambahan. Untuk meminimalisir paparan Mycoplasma Pneumoniae,
Masdalina menyarankan pemberian vaksinasi lengkap pada bayi dan vaksinasi tambahan seperti influenza pada kelompok rentan. "Jaga daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup dan pemberian nutrisi yang baik," tukas dia.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Anggun P Situmorang
