tirto.id - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) menargetkan proyek smelter di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) selesai pada Desember 2024. Pembangunan smelter ini sebagai upaya mendukung penuh hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.
Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau menyampaikan, progress perkembangan hingga Juli 2022 lalu telah mencapai hingga 47 persen. Capaian ini didasari perhitungan realisasi anggaran kebutuhan untuk smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional.
Progress di beberapa bulan terakhir sangat baik seiring dengan normalnya kondisi pandemi COVID-19. Seperti diketahui China juga telah membuka pintu negaranya, yang sebelumnya ditutup sejak akhir Januari 2020.
"Kendala pandemi COVID-19 dan krisis energi di Eropa, yang merupakan faktor eksternal, menyebabkan target penyelesaian smelter di tahun 2023 tidak akan dapat terlaksana," kata dia kepada Tirto, Jumat (20/1/2023).
Pandemi COVID-19 yang menghantam dunia sejak tahun 2020 menyebabkan terhambatnya pertemuan tatap muka untuk membahas spesifikasi teknis dan rekayasa, yang berdampak pada timeline pengerjaan konstruksi. Tak berhenti di situ, perang Rusia dan Ukraina kemudian terjadi, sehingga mengakibatkan terhambatnya jalur supply chain dan krisis energi di Eropa, mengakibatkan proyek mengalami kemunduran dari jadwal awal.
"Target baru penyelesaian smelter AMMAN adalah di akhir tahun 2024," katanya.
Keberlanjutan operasional AMMAN sangat penting untuk memastikan hilirisasi dapat terwujud sesuai dengan yang dicanangkan oleh pemerintah. AMMAN terus berkomunikasi dengan pemerintah, terutama melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memaparkan lini waktu proyek baru, yang telah disesuaikan berdasarkan tantangan-tantangan yang terjadi.
“Kami mengharapkan kebijakan pemerintah untuk memastikan operasional perusahaan dapat terus berlanjut, dan dukungan terhadap pembangunan smelter dapat terus maksimal. Bersama Pemerintah Daerah baik Provinsi dan Kabupaten juga akan bersama mengawal penyelesaian pembangunan Smelter," katanya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin
