tirto.id - Direktur Kesehatan Ditjen Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan, dr. Arie Zakaria, SpOT perilaku merokok tidak ada hubungannya dengan penyebab penyakit tuberkulosis atau TBC. Menurutnya, TBC disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis.
"Kalau tidak ada kumannya, mau merokok banyak bagaimanapun tidak akan kena," ujarnya usai diskusi di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (19/3/2019).
Menurut pria yang juga ahli bedah ortopedi ini, para pengidap TBC yang kebetulan perokok seringkali tidak menyadari bahwa dirinya menderita sakit tersebut. Sehingga ketika batuk, ia menjadi tak terkontrol dan diasosiasikan dengan perilakunya merokok.
Padahal setiap kali penderita TBC batuk, berpotensi mengeluarkan banyak kuman mycobacterium tuberkulosis dalam jumlah yang banyak.
"Yang keluar bukan seribu kuman tetapi sejuta kuman. Kalau dia bersarang di tempat lembab, jauh dari paparan matahari, begitu dihirup manusia maka akan menular," ujarnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan untuk siapapun segera memeriksakan dirinya dari paparan kuman TBC jika mulai sering batuk.
"Jangan tunggu sampai batuknya mengeluarkan darah. Batuk darah itu tandanya sudah parah," tuturnya.
Ia juga menyarankan untuk setiap orang melakukan langkah preventif ringan, dengan menutup mulut dengan kain ketika batuk untuk meminimalisir penyebaran kuman TBC.
"Karena kadang kita tidak pernah tahu, apakah kita terkena TBC atau tidak. Jadi kalau batuk, yah main batuk saja," pungkasnya.
Merujuk data Kemenkes, terdapat 842 ribu kasus TBC di Indonesia pada 2017. Indonesia juga menempati posisi ketiga untuk negara dengan kasus TBC terbanyak di dunia.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Maya Saputri
