tirto.id - Menteri Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Mohamed Nazri Abdul Aziz mengimbau kepada seluruh warga Malaysia untuk tidak melakukan kunjungan ke Korea Utara karena faktor keselamatan terkait dengan peristiwa terbunuhnya Kim Jong-nam di Lapangan Antar Bangsa Kuala Lumpur 2 (KLIA 2) Minggu lalu.
"Korea Utara adalah sebuah negara sulit diprediksi. Apa saja bisa terjadi. Mereka boleh berbuat apa saja di luar jangkauan," katanya usai meresmikan Hari Kraf Kebangsaan 2017, dikutip dari Antara, Jumat (24/2/2017).
Untuk itu, dia mengharapkan dan menganjurkan kepada seluruh masyarakat Malaysia untuk tidak bepergian ke Korea Utara guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
Namun demikian, Nazri mengatakan kasus pembunuhan kakak pemimpin Korea Utara Kim Jung-un itu tidak berpengaruh terhadap pelancong asal Korea Utara ke Malaysia.
"Itu karena tidak ramai pelancong Korea Utara ke Malaysia karena rakyat di negara itu tidak dibenarkan keluar negara mereka," katanya.
Nazri menekankan meskipun Malaysia memberikan bebas visa ke warga Korea Utara, namun negaranya tidak sembarangan memberikan visa terhadap pelancong Korea Utara.
Korea Utara, kata dia, tidak boleh bersikap terlalu cepat dalam menanggapi kasus pembunuhan Kim Jong-nam.
"Kita ada undang-undang, mereka tidak boleh berbuat sesuka hati mereka dan mesti mematuhi undang-undang internasional," katanya.
Nazri menegaskan pihaknya tidak akan menyerahkan jenazah selagi proses penyidikan belum selesai.
Untuk diketahui, Kim Jong-nam meninggal setelah diserang dua perempuan di bandar udara internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari. Kedua perempuan itu adalah Siti Aisyah (25) berkebangsaan Indonesia dan Doan Thi Huong (28) warga Vietnam, yang diketahui menyemprotkan bahan kimia ke wajah kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un ini.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto
