Membedah Elektabilitas Mahfud Sebagai Cawapres dari Masa ke Masa

tirto.id - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, secara resmi mengumumkan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden Ganjar Pranowo. Pengumuman itu disampaikan Megawati pada Rabu pagi, 18 Oktober 2023, di Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Keputusan itu disaksikan sejumlah ketua partai koalisi di antaranya Ketum Plt PPP, Mardiono; Ketum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang; Ketum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo; dan pengurus PDIP.

“Dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan mendampingi Bapak Ganjar Pranowo adalah Bapak Prof. Dr. Mahfud MD,” ujar Megawati.

Nama Mahfud sebenarnya sudah mencuat di berbagai lembaga survei ketika Ganjar Pranowo belum memastikan siapa calon wakil presidennya.

Kendati telah ditetapkan sebagai Cawapres Ganjar, bagaimana elektabilitas Mahfud sebagai Cawapres sebenarnya? Apakah memuaskan dan selalu menempati urutan teratas?

Menilik Elektabilitas Mahfud Sebagai Cawapres dari Masa ke Masa

Menkopolhukam, Mahfud Md, kerap masuk dalam hasil survei elektabilitas Cawapres yang dilakukan oleh lembaga survei nasional. Dalam beberapa bulan terakhir, namanya bersaing dengan tokoh besar lainnya seperti Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno dan lainnya.

• Indikator Politik Indonesia (IPI)

Dalam survei yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023, Indikator Politik Indonesia (IPI) mengumumkan nama Mahfud MD menempati posisi tiga dengan persentase 13,4 persen.

Sedangkan posisi pertama dalam survei itu ditempati Erick Thohir dengan persentase 15,5 persen, dan posisi kedua diisi oleh Ridwan Kamil dengan perolehan 15,4 persen.

Metode yang dilakukan IPI yakni dengan cara wawancara langsung yang melibatkan 1.200 responden. Survei lembaga ini memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,83 persen.

• Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Nama Mahfud kembali muncul dalam survei elektabilitas Cawapres yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Hasil survei LSI menempatkan Mahfud di posisi tiga dengan persentase 9,9 persen, mengikuti Ridwan Kamil di posisi dua dengan persentase 13,5 persen, dan Erick Thohir di posisi pertama dengan persentase 14,3 persen.

Survei digelar pada 1-8 Juli 2023 dengan melibatkan 1.242 responden berusia 17 tahun ke atas dan memiliki telepon genggam.

LSI menggunakan metode wawancara dengan margin of error sekitar 2,8 persen dan tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen.

• Litbang Kompas

Berbeda dengan hasil survei LSI dan IPI, Litbang Kompas menempatkan nama Mahfud Md di posisi 7 dalam elektabilitas Cawapres.

Elektabilitas tertinggi dipegang oleh Ridwan Kamil di angka 8,4 persen, disusul Sandiaga Uno 8,2 persen, Erick Thohir 8 persen, Anies Baswedan 5,7 persen, Ganjar Pranowo 5,4 persen, AHY 5,1 persen, dan Mahfud 3,7 persen.

Survei Litbang Kompas sendiri digelar pada 27 Juli-7 Agustus 2023 menggunakan teknik tatap muka dengan melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi. Untuk margin of error Litbang Kompas berkisar 2,65 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

• Voxpol Center Research and Consulting

Hasil survei Voxpol Center Research and Consulting yang digelar pada 24 Juli-2 Agustus 2023 menyebutkan nama Mahfud bertengger di posisi 5 dengan persentase sebesar 12,5 persen.

Dengan rincian, Sandiaga Uno (18,8 persen), AHY (15,3 persen), Ridwan Kamil (15 persen), Erick Thohir (13,5 persen) dan Mahfud MD (12,5 persen).

Survei yang menargetkan 1.200 responden ini memiliki margin of error sebesar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

• Lembaga Polling Institute

Dalam hasil survei Lembaga Polling Institute, nama Mahfud muncul di posisi empat dengan persentase 8,8 persen.

Posisi pertama masih didominasi Erick Thohir dengan persentase 15,1 persen, disusul Ridwan Kamil 14,2 persen, AHY berada di urutan ketiga dengan persentase 9,8 persen, dan Mahfud 8,8 persen.

Survei digelar pada 21-25 Agustus 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.201 orang, kemudian metode yang digunakan adalah teknik acak nomor telepon dan memiliki margin of error sekitar 2,9 persen. Sedangkan tingkat kepercayaannya mencapai 95 persen.