tirto.id - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag) mengatakan saat ini guna pengangkutan masa puncak haji, pemerintah Arab Saudi mengerahkan seluruh bus yang ada di Makkah.
“Termasuk juga bus sekolah berwarna kuning yang biasa melintas di jalanan kota Makkah, serta bus shalawat. Saat ini seluruh angkutan itu telah dikumpulkan di Terminal Muzdalifah,” kata Kepala Bidang Transportasi PPIH, Asep Subhana melalui keterangan tertulis, Kamis (7/8/2019) pagi.
Kemudian, kata dia, proses pemberangkatan jemaah dari Makkah menuju Arafah, akan diawasi oleh pihak Maktab serta petugas transportasi PPIH.
“Jemaah akan diminta turun ke lobi hotelnya berdasarkan urutan lantai tempat mereka menginap. Kita akan mulai dari lantai paling bawah,” ucapnya.
Hal ini, menurut Asep, untuk menghindari kemacetan penggunaan lift pada masing-masing pemondokan.
“Jadi kita akan mulai meminta turun jemaah yang berada di lantai satu, kemudian secara berurutan, mereka yang tinggal di lantai dua, tiga, dan seterusnya,” ungkapnya.
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) melalui Inspektorat Jenderal (Itjen) menurunkan dua tim pemantau internal untuk mengawasi pelayanan haji tahun di Arab Saudi.
"Kita melakukan pengawasan layanan, mulai dari akomodasi, katering, dan transportasi," ujar Sekretaris Itjen Muhammad Tambrin, Abdul Aziz kepada Tirto, Kamis (1/8/2019).
Selanjutnya, kata dia, Itjen Kemenag juga akan melakukan pengawasan peribadatan haji dengan para jemaah.
Dirinya menerangkan, dua tim yang masing-masing beranggotakan 10 orang ini akan bekerja selama 25 hari di Tanah Suci. Tim pertama yang dipimpin oleh Inspektur Wilayah I Kusoy, saat ini telah tiba di Arab Saudi pada 25 Juli kemarin.
"Ini tim kedua yang kami bawa, tiba tanggal 31 Juli, dan akan kembali ke tanah air tanggal 24 Agustus 2019 nanti," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri
