tirto.id - Mandy Moore angkat bicara mengenai pernikahanya dengan Ryan Adams dalam podcast “WTF” Marc Maron pada episode Senin (18/2/2019).
Dilansir Variety, podcast tersebut berisi rekaman wawancara Moore bersama Maron sebelum The New York Times mempublikasikan kasus tuduhan pelecehan seksual atau perilaku emosional yang dilakukan Ryan Adams.
Dia mengatakan tentang “dinamika tidak sehat” dalam pernikahan yang dia alami bersama Adams dari tahun 2009 sampai 2016.
“Saya menjalani hidup saya untuknya,” kata Moore di acara itu.
“Pernikahan itu suatu dinamika yang sepenuhnya tidak sehat. Saya tidak bisa merasakannya. Saya kesepian bersamanya,” lanjutnya.
Dalam podcast, dia juga mengatakan kariernya berada di balik layar untuk memenuhii kebutuhan Ryan Adams, pernikahan mereka tak akan bertahan jika Moore bekerja dalam rutinitas yang padat.
“Saya akan melakukan pekerjaan yang sedikit. Dalam artian tidak berhenti bekerja. Saya bisa melakukan apa pun dan di mana pun, tetapi hal tersebut akan membuat kebutuhan rumah tangga menjadi berantakan,” katanya seperti dikutip USA Today.
“Saya tidak bisa melakukan pekerjaan saya karena tuntutan untuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhannya dan dia tidak akan membiarkan saya melakukan hal lain,” tambah Moore.
Dalam wawancara dengan NYT, Moore berbicara mengenai cara Adams meremehkan karier musiknya. Adams mengatakan Moore bukan musisi sejati karena dia tidak bisa memainkan alat musik.
Perlakuan Adams ini mengakibatkan Moore berhenti bermusik, tetapi dalam rekaman bersama Maron, dia mengatakan berencana untuk merekam album dengan suaminya Taylor Goldsmith (dari band Dawes) dan Blake Mills (Produser album Alabama Shakes Sound & Color, serta bekerja dengan John Legend, Perfume Genius, dan Fiona Apple) selama istirahat dari syuting acara NBC, This Is Us.
Ryan Adams dilaporkan melakukan pelecehan kepada sejumlah perempuan yang salah satunya penggemar perempuan di bawah umur. Dua pengacara mengatakan, Ryan bisa berada dalam masalah hukum serius atas perlakuannya dengan perempuan itu.
Pada Kamis (14/2), pihak berwenang mengatakan FBI akan menyelidiki apakah perilaku Ryan ini merupakan tindakan kriminal. Penggemar itu masih berusia antara 14 dan 16 tahun saat terjadinya tindak pelecehan tersebut.
Namun, melalui pengacaranya, Andrew B. Brettler, Ryan membantah dia pernah terlibat dalam komunikasi seksual secara online dengan seseorang yang masih di bawah umur.
Editor: Yulaika Ramadhani
