tirto.id - Madura United telah mengumumkan secara resmi perekrutan kiper yang juga merupakan penggawa Timnas Indonesia di Piala AFF 2018, Muhammad Ridho. Hingga artikel ini diunggah, Rabu (26/12/2018), belum ada pengumuman mengenai durasi dan nominal kontrak Ridho bersama klub yang bermarkas di SGRP tersebut.
"Tim yang kuat, di bawah mistar pasti [punya] kiper yang hebat," kata manajer Madura United, Haruna Soemitro dalam pernyataan resminya setelah mengumumkan perekrutan Ridho.
Muhammad Ridho jadi kiper kedua yang mendapat kontrak bersama Madura United. Sebelumnya, Laskar Sapeh Kerrab telah lebih dulu mengumumkan perpanjangan kontrak untuk kiper mereka di musim 2018, Satria Tama. Eks penggawa Timnas U-19 itu diikat dengan kesepakatan baru selama dua tahun.
Ridho dan Tama bakal bersaing memperebutkan posisi utama pada musim 2019 mendatang. Meski lebih matang secara usia, pada musim 2018 Ridho kalah jam terbang dibanding Tama.
Karena harus berbagi tempat dengan Nadeo Argawinata, Ridho yang saat itu membela Borneo FC hanya bermain sebanyak 14 kali. Jumlah ini menurun drastis, dibanding tahun 2017 di mana ia tampil dalam 30 pertandingan Pesut Etam di Liga 1.
Di lain pihak, Satria Tama bermain 24 kali pada musim debutnya bersama Madura United di Liga 1 2018. Ia 28 kali kebobolan, dan menorehkan delapan cleansheet (nirbobol dalam satu laga).
Ridho sendiri telah mengklarifikasi kepindahannya dari Borneo FC ke Madura United. Dalam unggahan di akun media sosial pribadinya, ia berjanji tak akan melupakan petualangan selama beberapa tahun terakhir bersama Pesut Etam.
"Saya minta maaf juga kepada semuanya, baikl klub, presiden klub, manajemen, teman-teman pemain, pelatih, suporter, dan masyarakat Samarinda. Semoga kita semua sama-sama sukses," tulis Ridho.
Jauh sebelum bergabung dengan Madura United, pada penghujung musim Ridho sempat mengungkapkan kekecewaannya karena banyak pihak menudingnya sengaja mengalah pada PS TIRA dalam pertandingan terakhir Liga 1 2018. Pada laga itu, Pesut Etam tunduk 1-3 di kandang sendiri. Hal ini pula yang disinyalir turut jadi faktor pendorong kepergian Ridho dari skuat asuhan Dejan Antonic.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
