Menuju konten utama
Zulkifli Lubis

Zulkifli Lubis

Letnan Kolonel Tentara Nasional Indonesia (1945 - 1957)

Tempat & Tanggal Lahir

Kuta Raja, Kota Banda Aceh, Aceh, Indonesia, 26 Desember 1923

Karir

  • Shodancho (Letnan) Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) (1944 - 1945)
  • Letnan Kolonel Tentara Nasional Indonesia (1945 - 1957)

Pendidikan

  • Sekolah Dasar di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Kutaraja (1930 - 1937)
  • SMP di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Kutaraja (1937 - 1941)
  • SMA di Algemene Middelsbare School (AMS) Yogyakarta (sampai kelas 2) (1941 - 1942)
  • Seinen Dojo (1943 - 1943)

Detail Tokoh

Zulkifli Lubis adalah Kepala Badan Intelejen Republik pertama. Mulai dari Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani), Badan Istimewa, Bagian V, lalu Penjelidik Militer Chusus (PMC). Nama Zulkifli Lubis mencuat dalam konflik internal Angkatan Darat di tahun 1950an. Zulkifli Lubis adalah dalang pemboikotan upacara pelantikan Bambang Utojo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 27 Juni 1955.


Zulkifli Lubis yang mengeluarkan surat perintah kepada para pewira Angkatan Darat berikut Korps Musik AD untuk tidak menghadari upacara pelantikan Bambang Utojo. Banyak yang menduga Lubis, yang menjabat Wakil KSAD, kesal karena ia merasa dirinyalahyang berhak menduduki jabatan KSAD setekah KASAD Kolonel Bambang Sugeng mengundurkan diri pada 2 Mei 1955.


Atas tindakannya itu, Lubis mendapat skorsing dari pemerintah. Namun tak digubris oleh Lubis, dengan menyelenggarakan rapat pimpinan AD di Markas Besar AD. Rapat itu menyepakati untuk menolak Bambang Utojo menjadi KSAD.

Buntut dari aksi Lubis itu, kabinet Ali Sastroamidjojo jatuh pada 24 Juli 1955. Perdana Menteri Ali kemudian mengembalikan mandat kepada Wakil Presiden Mohammad Hatta sebab Presiden Soekarno sedang melawat ke luar negeri. Setelah Presiden Soekarno kembali ke Indonesia, Kolonel Abdul Haris Nasution yang dinonaktifkan dari jabatannya karena terkait peristiwa 17 Oktober 1952, diangkat kembali sebagai KSAD.

Belakangan ketika terjadi Peristiwa Cikini pada 30 November 1957, Zulkifli Lubis dituding-tuding sebagai salah satu dalangnya. Lubis mengaku bukan dirinya yang menjadi dalang. Ia justru menganjurkan untuk melakukan aksi damai kepada pelaku terror, Ismail dan Saleh Ibrahim. Keduanya adalah kelompok Islam yang menjadi jejaring sel Zulkifli Lubis. Bahkan saat kejadian, Lubis tidak berada di tempat kejadian perkara, ia sedang bersama Kolonel Prajitno di di Cideng, tapi tentara tetap memburu Zulkifli Lubis.


Zulkifli Lubis kemudian pindah ke Sumatera. Di sana ia bergabung dengan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesua (PRRI) pada sekitar 1958. Zukifli mengaku punya kesamaan ide dengan para perwira di daerah yakni ingin mengoreksi pemerintahan pusat. Sejak itu Zulkifli Lubis menjadi buron sampai dengan kekuasaan Sukarno runtuh.
Karir militer Lubis di mulai setelah masuknya Jepang dan sekolahnya di Algemene Middelsbare School (AMS) Yogyakarta kacau karena perang.

Hanya sampai kelas dua saja. Umurnya masih sekitar 18-19 tahun ketika ikut latihan semi militer Seinen Kurenso selama dua bulan. Lubis terpilih ikut latihan Seinen Dojo di Tangerang sekitar tahun 1943. Kawan-kawan Lubis selama di Seinen Dojo adalah Daan Mogot, Supriyadi dan Kemal Idris. Setelah Seinen Dojo, Lubis mempelajari intelejen militer dan menjadi perwira yang ikut membantu melatih Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA) yang kemudian dibentuk Jepang.


Pada 1944, Zulifli Lubis ditugaskan ke Malaysia oleh Jepang bersama dengan Rokugawa, bekas komandan Seinan Dojo. Rokugawa adalah mentor intelijen Lubis dalam teori maupun praktik. Sebagai contoh Rokugawa mengajarinya bagaimana memperkirakan jumlah penduduk suatu kota tanpa minta data dari kantor statistik, yakni bisa dilihat dari jumlah sekolah di kota itu.


Sedari kecil, Lubis anak cerdas dalam berhitung dan pelajaran sejarah. Aden Lubis gelar Sutan Sanalam, ayahnya, adalah seorang klerk Belanda, Zulkifli Lubis kecil bisa sekolah di Holland Indische School (HIS). Dari HIS, Lubis melanjutkan ke MULO, semuanya di Aceh sebelum perang Dunia II meletus 1940.

Ia baru keluar Aceh pada sekitar tahun 1941 untuk melanjutkan sekolak di AMS-B di Yogya. Ibunya, Siti Rewan bermarga Nasution. Ada yang menyebut, Zulkifli Lubis ada hubungan keluarga dengan Abdul Haris Nasution. Mereka adalah saudara sepupu, namun tidak pernah akur di tahun 1950an. Meski lahir di Kutaraja Aceh, Zulkifli Lubis jelas-jelas orang Batak Mandailing. Seperti juga Abdul Haris Nasution. Zulkifli Lubis wafat di Jakarta pada 23 Juni 1993 di usianya yang ke-69 tahun.

 

Tokoh Lainnya

Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI