Tempat & Tanggal Lahir
Banda Aceh, Aceh, Indonesia, 1 Oktober 1956
Karir
- Anggota DPR-RI
Pendidikan
- Universitas Jayabaya (2004)
Detail Tokoh
Zulfan Lindan terpilih menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk Dapil Nanggroe Aceh Darussalam II setelah memperoleh 23.748 suara. Kini ia menjabati posisi Komisi VI yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN, Standarisasi Nasional.
Awalnya Zulfan adalah kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan di periode 1999-2004 pernah bertugas menjadi Anggota DPR-RI dari PDIP di Komisi IX yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan.
Zulfan Lindan dikenal sebagai tokoh Syiah dan Ketua dari Ikatan Jama'ah Ahul Bait Indonesia (IJABI) periode 2004-2008. Ia menyelesaikan masa studinya baik SMP dan SMA di Aceh dan merupakan alumni dari Universitas Jayabaya pada tahun 1999 sampai 2004, Zulfan Lindan adalah bagian dari DPR di Jakarta. Mulai dari 2013, Zulfan pindah partai dan bergabung di Partai Nasdem. Zulfan diangkat sebagai Ketua DPP Bidang Organisasi & Industri Tenaga kerja oleh Partai Nasdem.
Kiprah politik Zulfan Lindan di nasional pernah mendudukkannya di kursi anggota DPR RI, Komisi IX yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan tahun 1999-2004 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia juga pernah tercatat sebagai pimpinan di Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) dan Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) sebelum akhirnya memantapkan dirinya mengabdi di Partai Nasdem, pimpinan Surya Paloh.
Di Pemilu 2014 Zulfan Lindan menghadapi para Calon Anggota Legislatif incumbent di dapil Aceh II. Hal ini tidak membuatnya surut untuk bertarung memenangkan kompetisi. Pengalamannya memimpin berbagai organisasi dan kedekatannya dengan masyarakat di daerah pemilihannya, membuat Zulfan Lindan memperoleh kepercayaan dari masyarakat.
Komitmen Zulfan Lindan terhadap demokrasi dan Pancasila menjadi hal yang terus dijaganya demi kepentingan rakyat. Ia pernah berujar ” Tidak ada yang namanya kapitalisme yang menginginkan keadilan sosial. Sebenarnya, penerapan butir-butir pancasila sesuai aslinya sangat menguntungkan bangsa Indonesia di segala bidang, termasuk di bidang ekonomi”. Hal inilah yang menjadi landasan dan semangat jiwanya dalam pengabdian sebagai salah satu anggota di Komisi VI DPR RI 2014-2019.