Menuju konten utama
Muzakir Manaf

Muzakir Manaf

Wakil Gubernur Aceh Wakil Gubernur Aceh (2012 - 2016)

Tempat & Tanggal Lahir

Seuneudon, 3 Mei 1964

Karir

  • Panglima Gerakan Aceh Merdeka (2002 - 2005)
  • Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) (2005 - 2016)
  • Ketua Umum Partai Aceh (PA) (2007 - 2016)
  • Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Aceh (2013 - 2016)
  • Anggota Pasukan Gerakan Aceh Merdeka (1986 - 2005)
  • Panglima Gerakan Aceh Merdeka wilayah Pase (1998 - 2002)
  • Wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (1998 - 2002)
  • Wakil Gubernur Aceh Wakil Gubernur Aceh (2012 - 2016)

Pendidikan

  • SDN Seuneudon Kabupaten Aceh Utara
  • SMP Negeri Idi Kabupaten Aceh Timur
  • SMA Negeri Panton Labu Kabupaten Aceh Utara

Detail Tokoh

Dilahirkan dengan nama Muzakir Manaf, pria ini lebih akrab disapa oleh masyarakat Aceh dengan sebutan Mualem. Panggilan ini tidak sembarangan. Pada masa perang Aceh, gelar Mualem disematkan kepada seseorang yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu kemiliteran, yang memiliki kemampuan untuk melatih pasukannya. Pada masa damai sekarang, orang Aceh masih juga menyebut Muzakir Manaf sebagai Mualem. Tentu saja, nuansanya tak lagi dikaitkan dengan soal militer, tapi sebagai sapaan kehormatan, tak hanya bagi mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tapi juga oleh seluruh masyarakat Aceh lainnya.

Mualem lahir di Seuneudon, Aceh Utara pada 1964. Ayahnya seorang petani dengan pendatapatan yang cukup terbatas. Ia sudah terlibat dalam perjuangan Aceh bersama GAM sejak usia muda yakni 19 tahun. Keterlibatannya di GAM sebenarnya bukan rencana awal Mualem selepas kelulusannya di SMA. Kala itu sebenarnya ia ingin menjadi Tentara Nasional Indonesia tetapi tidak lulus tes. Ia akhirnya ke Malaysia dan mengikuti tes untuk menjadi tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pertama dengan GAM, Mualem mengisahkan tiap hari dia mengikuti latihan fisik dan latihan meliter secara bergerilya di Aceh. Setelah mengikuti proses selama satu minggu, ia diterima sebagai salah satu lulusan terbaik saat itu.

Setelah lulus Mualem mendapat pendidikan militer selama empat tahun. Selain pendidikan militer, kata Mualem, ia juga mendapatkan pelajaran lain seperti antropologi, sosiologi, ekonomi, militer dan lainnya. Selama empat tahun itu ia dididik langsung oleh almarhum Wali Nanggroe Hasan Tiro. Mualem memang memiliki kedekatan yang erat dengan pemimpin GAM ini. Bahkan ada banyak hal yang dipercayakan Tiro padanya. Ia juga mengatakan saat Hasan Tiro akan berangkat ke Irsyad dan Libya, pemimpin kharismatik itu sempat menitipkan pesan jika terjadi apa-apa pada dirinya di pesawat, ia menitipkan ‘lidahnya’ ke Mualem.

Sejak 1986 hingga 1989, bersama beberapa pemuda Aceh pilihan lainnya, Mualem dikirim ke Libya untuk mengikuti pendidikan militer di Camp Tajura. Nah, sesampainya di negara Muammar Khadafi itu, Muzakir mendapat latihan militer sangat berat, tegas dan sungguh disiplin, dalam latihan selain menggunakan berbagai jenis senjata, juga diajarin sistem perang gerilya. Sungguh berat latihannya dan disiplin, sedikit saja melakukan kesalahan, semua dalam kelompok itu dikenai hukuman dengan disiplin.

Entah bagaimanan, dalam kelompok puluhan anggota yang telah menjalani beberapa bulan Muzakir tak terbayangkan dirinya terpilih menjadi Pengawal Presiden Libya Muammar Khadafi. Namun, sekitar tiga tahun jadi pengawal Presiden Libya, kemudian mendapat perintah untuk pulang ke Aceh, membangun Aceh dengan melanjutkan perjuangan menuntut kemerdekaan Aceh dan mensejahterakan rakyat mendampingi Tgk Abdullah Syafii. Pulang ke Aceh mendapat perintah dan kepercayaan langsung dari Pimpinan tertinggi Tgk Muhammad Hasan Ditiro (alm) sebagai Wali Nanggroe.

Ketika kembali ke Aceh, sama seperti kombatan GAM lainnya, Mualem bergeriliya dari satu hutan ke hutan lainnya. Keberadannya begitu sulit dideteksi oleh aparat keamanan. Kala itu, aparat keamaan pernah beberapa kali mengumumkan bahwa Muzakir Manaf telah tewas, namun nyatanya Mualem kemudian muncul di tempat lain dalam kondisi sehat tanpa kekuarangan satu apapun.

Mualem dan temannya lain eks Libya dapat tugas mengatur strategi dengan berbagai teknik. Akhirnya setelah Abdullah Syafii Syahid, Muzakir melanjutkan perjuangan, hingga pada akhirnya dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou) Helsinki 15 Agustus 2005.

MoU Helsinki ditandangani pada 15 Agustus 2005, sayap militer GAM dibubarkan, dan kemudian dibentuk KPA (Komite Peralihan Aceh) sebagai wadah transisi mantan kombatan GAM ke masyarakat sipil biasa. Sejak pertamakali dibentuk pada 2005, Mualem pernah menjabat sebagai Ketua KPA. Sekaligus juga Ketua Umum Partai Aceh, sejak 2007.

Pasca MoU kendati tak ada cita-cita masa kecil, tapi Mualem mendapat kepercayaan dari rakyat Aceh jadi pemimpin nomor dua sebagai Wakil Gubernur yan dilantik Mendagri. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Aceh 2012, Partai Aceh—sebagai partai terbesar di Aceh—mengusung Muzakir Manaf sebagai calon wakil gubernur Aceh 2012-2017, bersama dr. Zaini Abdullah, mantan Mentri Luar Negeri GAM yang diusung Partai Aceh sebagai Calon Gubernur. Muzakir Manaf sendiri juga pernah menjabat sebagai Panglima GAM, menggantikan Abdullah Syafi'i yang wafat pada 22 Januari 2002.

Dalam orasi kampanyenya Muzakir manaf berjanji apabila dia menang menjadi wakil gubernur Aceh Dia akan memberi uang 1 juta per KK rakyat Aceh dan Muzakir Berjanji akan memberikan santunan anak Yatim Piatu Korban Konflik sebesar 10 Juta setiap Bulannya . Meski saat ini telah terjun langsung dalam dunia politik, namun tidak seperti kebanyakan politisi lainnya, Mualem dikenal sebagai sosok yang tak banyak bicara.

Tokoh Lainnya

Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat