Tempat & Tanggal Lahir
Subang, Jawa Barat, Indonesia, 17 Desember 1977
Karir
- Direktur Eksekutif Masyarakat Pesantren untuk Pembangunan Indonesia (1999 - 2000)
- Sekretaris Eksekutif Sentra Komunikasi dan Edukasi Nelayan Indonesia (2000 - 2001)
- Kepala Departemen Riset dan Kampanye Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (2002 - 2004)
- Ketua Departemen HAM dan Demokrasi Puskum HAM UIN Jakarta (2000 - 2007)
- Peneliti Lepas Komnas Perempuan untuk Program Women Acces to Justice; Gender Mainstreaming dalam Kebijakan Daerah (2005 - 2007)
- Peneliti Rekanan Median Institute Jakarta (2004 - 2005)
- Sekjen The Human Rights Institute (HRI): Jaringan Perguruan Tinggi Islam untuk Hak Asasi Manusia (2003 - 2006)
- Konsultan Program Perempuan & Konstitusi Komnas Perempuan September (2007 - 2010)
- Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta (2001 - 2016)
- Konsultan Pengembangan Keparalegalan di Indonesia Justice for The Poor World Bank (2007 - 2008)
- Peneliti & Manajer Program Setara Institute (2006 - 2016)
Pendidikan
- Sarjana Hukum Islam, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
- Sarjana Hukum Tata Negara, Universitas Muhammadiyah, Jakarta
- Magister Ilmu Hukum, Universitas Muhammadiyah, Jakarta
Detail Tokoh
Ismail Hasani adalah seorang pengajar, peneliti, dan penulis. Hingga saat ini ia masih aktif sebagai peneliti sekaligus manajer program sebuah yayasan bernama Setara Institute. Organisasi tersebut bergerak dalam persoalan demokrasi dan perdamaian. Meyakini ide bahwa setiap orang harus diperlakukan sama sementara menghormati keberagaman, solidaritas, dan menjunjung martabat manusia.
Pria kelahiran Subang, 17 Desember 1977 ini berhasil memperoleh gelar Sarjana bidang Hukum Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah pada 2001. Tak berhenti disitu, pada 2012 ia kembali belajar Hukum dengan konsentrasi Tata Negara di Universitas Muhammadiyah Jakarta hingga mendapat gelar Sarjana.
Sebelum itu, berbekal ijazah Sarjana dari UIN Syarif Hidayatullah, Ismail melanjutkan studi pascasarjananya di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pada 2004, ia suskes meraih gelar Magister Ilmu Hukum. Pengalaman studi di bidang Hukum menjadi bekal Ismail menjadi pengajar. Sampai saat ini, ia masih menjadi dosen Hukum Tata Negara di almamaternya, UIN Syarif Hidayatullah.
Ismail memulai perjalanannya sebagai aktivis organisasi sosial sejak masa kuliah. Periode 1999 – 2000, ia telah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Masyarakat Pesantren untuk Pembangunan Indonesia. Selanjutnya, ia diberi mandat untuk menjadi Sekretaris Eksekutif Sentra Komunikasi dan Edukasi Nelayan Indonesia.
Sementara itu, ia mulai menggeluti persoalan hukum dan hak asasi sejak diangkat menjadi Kepala Departemen Riset dan Kampanye Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia periode 2002 – 2004. Ia juga pernah menjadi Ketua Departemen HAM dan Demokrasi di Puskum HAM UIN Jakarta. Tugas sebagai Sekjen The Human Rights Institute (jaringan perguruan tinggi Islam untuk HAM) pun pernah ia lakoni pada 2003 – 2006.
Aktivitas risetnya pun mulai berkembang ketika Ismail mulai bergabung dalam Median Institute Jakarta sebagai peneliti rekanan sejak 2004 hingga 2005. Bersamaan dengan itu, Ismail juga terpilih sebagai anggota tim asistensi Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir berdasarkan Keppres No. 111 / 2004 hingga medio 2005.
Setelahnya, ia menjadi peneliti lepas di Komnas Perempuan untuk Program Women Acces to Justice hingga pertengahan 2007. Peran sebagai konsultan pun pernah ia lakukan ketika bekerja untuk Justice for The Poor World Bank. Selain itu, Ismail pernah menjadi konsultan untuk Program Perempuan dan Konstitusi di Komnas Perempuan pada September 2007 sampai 2010.
Selain bergiat di Setara Institute, hingga kini Ismail Hasani masih menjadi Koordinator Nasional untuk Jaringan Paralegal Indonesia (JPI). Ia juga tengah menjalani tugas sebagai Ketua Presidium Akademisi Pengawal Pilar Bangsa yang dilakoni sejak Mei 2011.
