Menuju konten utama
Irwan Prayitno

Irwan Prayitno

Gubernur Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (2015 - 2020)

Tempat & Tanggal Lahir

Yogyakarta, 26 Desember 1963

Karir

  • Gubernur Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (2015)
  • Gubernur Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (2015 - 2020)

Pendidikan

  • Sekolah Dasar Negeri 4, Kebon Baru, Cirebon (1970 - 1976)
  • Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Padang (1976 - 1979)
  • Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Padang (1979 - 1982)
  • Universitas Indonesia, Sarjana, Fakultas Psikologi, Jakarta (1982 - 1988)
  • Universitas Putra Malaysia, Magister (MSc) Bidang Human Resource Development (1995 - 1996)
  • Universiti Putra Malaysia, Ph.D, Bidang Training Management (1996 - 2000)

Detail Tokoh

Irwan Prayitno kembali memimpin Provinsi Sumatera Barat secara resmi sejak 12 Februari 2016. Ini adalah kali kedua Irwan menjadi Gubernur di provinsi tersebut setelah sebelumnya menjabat pada periode 2010-2015 bersama wakilnya Muslim Kasim.

Pria kelahiran Yogyakarta, 20 Desember 1963 ini adalah seorang akademisi pendidikan dan politisi Indonesia. Sebelum menjabat Gubernur Sumatera Barat, ia duduk di Dewan Perwakilan Rakyat tiga periode sejak 1999 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Pendidikan Adzkia.  

Irwan terlahir dari keluarga muslim Minangkabau yang taat beragama sebagai anak pertama. Belakangan latar belakang keluarga Irwan mempengaruhi garis politiknya.

Hal ini mulai nampak ketika ia memasuki jenjang kuliah di Universitas Indonesia (UI). Ia Ia pernah bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta. Pada 1984, ia naik sebagai Ketua HMI Komisariat Fakultas Psikologi UI. Namun, seiring intervensi pemerintah yang memaksakan Pancasila sebagai asas tunggal dalam setiap organisasi kemahasiswaan pada tahun 1986 Irwan keluar dari keanggotaan HMI.

Di luar kampus kegiatan Irwan adalah berdakwah. Setamat kuliah, aktivitas dakwah ia lanjutkan dengan mengembangkan kegiatan dakwah di kampus Universitas Andalas dan IKIP Padang.

Ia juga mendirikan Yayasan Pendidikan Adzkia untuk mewadahi taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Yayasan ini bermula dari kursus bimbingan belajar Adzkia di Lolong yang mulai dirintis Irwan pada 1987.

Pada tahun 1995, Irwan mengambil kuliah di Selangor, Malaysia. Di negeri jiran inilah Irwan bertemu dengan tokoh-tokoh tarbiah muslim.

Melalui persinggungannya dengan pergerakan tarbiah, ia menunjukkan perhatiannya dalam politik. Ketika pengukuhan pendirian Partai Keadilan (PK) pada 20 Juli 1998, Irwan ditunjuk sebagai Ketua Perwakilan PK di Malaysia. Irwan dimintai kesediaannya untuk dicalonkan sebagai anggota legislatif oleh PK mewakili daerah pemilihan Tanah Datar.

Pada pemilihan umum legislatif Indonesia 1999, PK hanya memperoleh 1,4 juta suara atau 1,7% dari total pemilih. PK mendudukkan tujuh kader di DPR, termasuk Irwan.

Pada pemilihan umum legislatif April 2004, ia diusung PK yang telah berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon anggota legislatif DPR. Daerah pemilihan Sumatera Barat mengirimkan dua wakil ke DPR dari PKS, yakni Irwan dan Refrizal. Pada periode keduanya di DPR, ia kembali mengetuai komisi yang sama sampai 2005 sebelum berpindah komisi dan diangkat sebagai Ketua Komisi X sejak 2007. Dalam pemilihan umum 2009, Irwan dan Refrizal terpilih kembali mewakili Sumatera Barat. Irwan tak menyelesaikan periode ketiganya setelah maju sebagai calon Gubernur Sumatera Barat.

Irwan Prayitno pernah maju sebagai calon Gubernur Sumatera Barat pada pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2005, namun gagal. Meski kalah dalam pemilihan itu, Irwan semula tidak berencana maju lagi dalam pemilihan umum Gubernur Sumatera Barat 2010.

Pada pemilihan itu Irwan menang dengan dukungan PKS, PBR, dan Hanura. Irwan resmi ditetapkan sebagai gubernur terpilih setelah meraup 32,44% suara. Bersama wakilnya Muslim Kasim.

Irwan tetap menunaikan dakwah selama menjabat sebagai gubernur. Dua kali sebulan setiap Jumat pagi, ia mengisi wirid mingguan yang diikuti jajaran pegawai Pemprov Sumatera Barat. Kegiatan wirid dipusatkan di Masjid Raya Sumatera Barat sejak awal tahun 2012, meskipun saat itu penggunaan masijd belum diresmikan. Selama Juni dan bulan Ramahdhan 2014, ia mengisi tausiah dalam kunjungan ke instansi-instansi pemerintah.

Tokoh Lainnya

Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan