Tempat & Tanggal Lahir
Pariaman, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia, 19 Maret 1972
Karir
- Politisi Partai Golkar
Pendidikan
- Jurusan Sejarah Universitas Indonesia (1997)
Detail Tokoh
Indra Jaya Piliang dikenal sebagai akademisi sekaligus politisi Partai Golkar. Pada 2014 lalu Indra pernah menjabat sebagai Tim Ahli Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi. Tugas tim ini adalah memberikan masukan, saran dan pertimbangan kepada MenPAN dan RB untuk hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan rencana strategis (renstra) kementerian PAN dan RB dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Selain sebagai politisi, Indra juga sebagai peneliti di Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Jakarta sejak 1 Desember 2000 sampai 31 Desember 2008. Ia juga merupakan pemerhati masalah otonomi daerah, aktivis Berantas (Perhimpunan Rakyat Jakarta untuk Pemberantasan Korupsi) dan kolumnis di beberapa media cetak nasional.
Indra mengawali karirnya dari aktivis, dari ketua klub studi sejarah hingga menjadi wartawan kampus, bahkan marching band. Ia lulus sarjana di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1997.
Pada tahun 2008 Indra Jaya Piliang menyelesaikan S-2 di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia .
Dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan itulah Indra mendapatkan teman, sahabat dan juga musuh dan lawan. Sebagai aktivis, ia bepergian ke pelbagai tempat, bersidang, berdebat dan merumuskan pikiran-pikiran khas kemahasiswaan. Dalam perjalanan itu, ia menemukan diri sebagai seorang penulis, peneliti dan analis, terutama untuk bidang-bidang politik.
Namun, kecintaannya kepada kampung halaman dan sikap kritisnya atas kota, juga muncul dalam tulisan-tulisannya. Ia mulai menggeluti masalah-masalah Aceh dan Papua, bahkan juga tertarik mengeksploirasi Bali dan Riau. Dalam aspek yang lebih luas, ia meminati masalah-masalah yang berkaitan dengan otonomi daerah.
Begitu lulus dari UI pada tahun 1997, Indra bekerja sebagai editor Tabloid Jurnal Reformasi dan Moment. Setelah menggeluti dunia pers, dia bergabung dengan Partai Amanat Nasional. Dalam Partai yang digagas Amien Rais ini, kariernya berawal dari Kepala Departemen Hubungan Media Massa, DPC PAN Tangerang (1999), Lalu pada 2000, dia menjadi Staf Departemen Budaya DPP PAN.
Aktivitas Indra saat ini selain menjadi Dewan Penasehat The Indonesian Institute juga sebagai Ketua Departemen Kajian Kebijakan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar sekaligus Ketua Dewan Pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar. Indra dipercaya sebagai Deputi Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Kemasyarakatan MKGR. Selain itu dalam kepengusrusan Dewan Pimpinan Masional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Indra menjabat sebagai Wakil Sekjen dan sebagai Komisaris Utama PT Gerilya Tuah Malaka yang bergerak di bidang konsultan komunikasi, penelitian, dan politik
Karier Indra berakhir setelah tersandung kasus narkoba, ia ditangkap oleh aparat Direktorat Reserse Narkotika Polda Metro Jaya di salah satu tempat karaoke di Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (13/9/2017).
Pada saat penangkapan, polisi mengamankan satu set bong dan cangkok bekas pakai dan satu plastik kosong yang diduga sebagai bekas tempat penyimpanan narkoba. Tidak ada barang bukti narkoba yang ditemukan aparat kepolisian di lokasi penangkapan.